Irak Klaim Puluhan Jet Tempur Israel Terobos Wilayah Udara, Picu Kecaman di PBB
Irak melayangkan tuduhan serius terhadap Israel terkait pelanggaran wilayah udara. Menurut perwakilan Irak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abbas Kadhom Obaid Al-Fatlawi, sekitar 50 pesawat tempur Israel telah memasuki wilayah udara Irak. Tuduhan ini dilontarkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, dan disampaikan dalam pertemuan PBB yang membahas konflik tersebut.
Al-Fatlawi menjelaskan bahwa penerbangan puluhan pesawat tempur Israel itu terdeteksi dari arah perbatasan Suriah-Yordania. Gelombang pertama terdiri dari sekitar 20 pesawat, diikuti oleh 30 pesawat lainnya yang kemudian terbang di atas wilayah selatan Irak. Kota-kota seperti Basra, Najaf, dan Karbala dilaporkan menjadi area yang dilintasi oleh pesawat-pesawat tersebut.
"Pelanggaran-pelanggaran ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB," tegas Al-Fatlawi. Ia juga menekankan potensi dampak serius dari pelanggaran ini, terutama mengingat sensitivitas tempat-tempat suci yang berada di wilayah tersebut.
Tuduhan ini muncul di tengah konflik yang memanas antara Israel dan Iran. Eskalasi dimulai sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran. Israel mengklaim serangan tersebut bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, namun Iran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai.
Iran merespons serangan Israel dengan meluncurkan serangan balasan menggunakan rudal dan drone ke wilayah Israel. Serangan-serangan tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan di kedua belah pihak. Baik Israel maupun Iran saling menuduh telah menargetkan warga sipil dalam serangan mereka.
Menurut laporan dari Human Rights Activists News Agency, serangan udara Israel telah menyebabkan sedikitnya 639 kematian di Iran. Korban termasuk pejabat militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sementara itu, pihak berwenang di Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas akibat serangan rudal yang dilancarkan oleh Iran.
Konflik yang berkecamuk ini telah memicu kekhawatiran global dan upaya diplomatik intensif untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Dunia internasional menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai melalui dialog.