Dedi Mulyadi Sampaikan Permohonan Maaf kepada Warga Bekasi Terdampak Normalisasi Kali Gabus
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendatangi langsung warga Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang terdampak penertiban di bantaran Kali Gabus pada hari Jumat (21/06/2025). Kunjungan tersebut merupakan bentuk respons cepat atas pembongkaran bangunan tempat tinggal dan tempat usaha warga yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari program normalisasi sungai.
Dalam interaksi yang terekam dalam video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, Kang Dedi Mulyadi, ia menyampaikan rasa empatinya kepada warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Video tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya oleh tim Kompas.com pada Sabtu (20/06/2025).
Dialog yang terjadi antara Dedi Mulyadi dan warga mengungkap fakta bahwa banyak dari mereka mendirikan bangunan di bantaran sungai dengan membayar sejumlah uang kepada oknum tertentu. Seorang pemilik ruko yang bangunannya turut ditertibkan mengungkapkan, "Aku ruko, Pak. Satu doang dan satu lantai."
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi menanyakan perihal pembayaran yang dilakukan warga saat membangun di lokasi tersebut. Beberapa warga mengakui telah memberikan sejumlah uang kepada perangkat desa atau oknum yang mengatasnamakan pengairan.
Salah seorang warga mengungkapkan, "Saya bayar Rp 4,5 juta. Sama ulu-ulunya Rp 1,5 juta, jadi Rp 6 juta." Warga lainnya juga mengaku membayar Rp 3 juta untuk biaya pengairan, namun tidak mengetahui secara pasti siapa penerima uang tersebut. Dedi Mulyadi menanggapi pengakuan ini dengan nada tegas.
"Jadi, semua ini yang tinggal di bantaran sungai itu tanahnya bayar pada oknum. Ada dari desa, ada dari pengairan, ngakunya ulu-ulu," jelas Dedi. Ia menekankan bahwa penertiban dilakukan semata-mata untuk mengembalikan fungsi sungai dan mencegah terjadinya banjir yang lebih parah di masa mendatang.
Meski demikian, Dedi Mulyadi menyadari dampak yang dirasakan warga. Ia menanyakan kepada warga, "Hari ini saya ingin memulihkan kembali fungsi air. Ibu terima salah, kan?" Warga pun menjawab serempak, "Terima salah, Pak."
Mendengar pengakuan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada warga yang terdampak. "Karena ibu terima salah, saya pun minta maaf. Dan saya pasti tidak akan membiarkan warganya sengsara," tegasnya. Pernyataan ini disambut dengan rasa haru dan ucapan terima kasih dari warga yang hadir. "Alhamdulillah. Makasih ya. Makasih banyak, Pak," ucap mereka.
Normalisasi Kali Gabus merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah Bekasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus mencari solusi terbaik bagi warga yang terdampak, termasuk memberikan bantuan dan relokasi yang layak.