Gelombang Panas Mematikan Sapu Jepang: Korban Jiwa Berjatuhan, Ratusan Dirawat
Jepang tengah bergulat dengan gelombang panas ekstrem yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan membanjiri rumah sakit. Setidaknya lima orang dilaporkan meninggal dunia, dan ratusan lainnya menerima perawatan medis akibat kondisi cuaca yang berbahaya ini. Lonjakan suhu yang tak terduga ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di seluruh negeri.
Kenaikan suhu yang tajam mulai dirasakan sejak pertengahan Juni. Kota Kofu mencatat suhu tertinggi mencapai 38,2 derajat Celcius. Ini adalah peningkatan yang signifikan lebih dari 10 derajat di atas rata-rata suhu normal untuk periode ini, yang biasanya merupakan musim hujan di Jepang. Daerah lain seperti Gunma dan Shizuoka juga mengalami panas yang membakar, dengan suhu masing-masing mencapai 37,7 derajat dan 37,6 derajat Celcius. Bahkan kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka tidak luput dari panas ekstrem, dengan suhu masing-masing mencapai 34,8 derajat dan 33,4 derajat Celcius. Lebih dari 547 lokasi di seluruh Jepang melaporkan suhu di atas 30 derajat Celcius.
Laporan menunjukkan bahwa para korban meninggal dunia akibat sengatan panas umumnya adalah warga lanjut usia. Salah satu kasus tragis melibatkan seorang wanita berusia 96 tahun yang ditemukan pingsan di sebuah ladang di Gunma dan kemudian dinyatakan meninggal dunia. Di Tokyo, rumah sakit kewalahan merawat pasien dengan gejala sengatan panas, dengan 169 orang dirawat pada satu hari dan 57 lainnya pada hari berikutnya.
Para ahli meteorologi memperkirakan bahwa kondisi panas ekstrem akan terus berlanjut hingga akhir pekan. Profesor Yukiko Imada dari Universitas Tokyo menekankan bahwa panas yang terjadi saat ini sangat tidak biasa. Dia mencatat bahwa untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai, lebih dari 150 lokasi mengalami panas ekstrem yang melebihi 35 derajat Celcius pada pertengahan Juni. Hilangnya front baiu, atau front hujan musiman, juga merupakan fenomena yang tidak biasa mengingat musim hujan sedang berlangsung.
Profesor Imada menjelaskan bahwa penyebab utama gelombang panas ini adalah perluasan sistem tekanan tinggi Pasifik yang tidak sesuai musim di atas kepulauan Jepang. Sistem ini biasanya meluas ke seluruh negeri pada bulan Juli atau Agustus.
Pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan sengatan panas untuk sebagian besar wilayah negara itu selama beberapa hari terakhir. Peringatan berlaku untuk berbagai prefektur, termasuk Okinawa, sebagian Kyushu selatan, dan wilayah Jepang tengah di sekitar Kyoto dan Nara.
Indeks tekanan panas untuk 48 kota besar menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang dianggap "aman". Beberapa kota mengharuskan warga untuk berhati-hati dan minum air secara teratur, sementara yang lain memperingatkan warga untuk minum air dan beristirahat secara teratur jika berada di luar. Di sebagian besar kota, peringatan "olahraga berat dilarang" telah dikeluarkan, yang menggarisbawahi tingkat keparahan situasi dan perlunya tindakan pencegahan.
Berikut adalah daftar tindakan pencegahan yang disarankan oleh pihak berwenang untuk menghindari sengatan panas:
- Tetap terhidrasi: Minumlah banyak cairan, bahkan jika Anda tidak merasa haus.
- Hindari aktivitas berat di luar ruangan: Jika Anda harus berada di luar, lakukanlah selama bagian terdingin hari itu.
- Cari tempat teduh atau ber-AC: Jika Anda tidak memiliki AC di rumah, kunjungi pusat pendingin atau perpustakaan umum.
- Kenakan pakaian longgar dan berwarna terang: Pakaian ini akan membantu tubuh Anda tetap sejuk.
- Periksa orang yang Anda cintai: Pastikan orang tua dan orang sakit tetap sejuk dan terhidrasi.