Eskalasi Konflik Timur Tengah: Pernyataan Prabowo tentang Potensi Perang Dunia III Kembali Mencuat di Tengah Ketegangan Iran-Israel
Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Pernyataan Prabowo Soal Perang Dunia III Kembali Viral
Situasi geopolitik global kembali memanas dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Di tengah kondisi ini, sebuah potongan video lawas yang menampilkan pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai potensi serangan terhadap Iran dan dampaknya terhadap perdamaian dunia kembali menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, yang diambil dari wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi pada bulan April lalu, Prabowo mengungkapkan kekhawatirannya tentang eskalasi konflik yang melibatkan Iran dan negara-negara besar lainnya. Ia secara spesifik menyoroti potensi intervensi Rusia jika Amerika Serikat menyerang Iran, yang menurutnya dapat memicu konflik global yang lebih luas.
"Yang sangat berbahaya yang bisa memicu orang dunia ketiga. Ini tidak main-main, benar-benar. Saya pelajari tiap malam, saya lihat, this is very dangerous time, very dangerous time. Amerika siap mau nyerang Iran, Rusia mengatakan, jangan menyerang Iran. Kalau menyerang Iran, berhadapan dengan saya, Rusia. What is that mean? Masalah Iran nanti perang dunia ketiga. Dan kita sudah non-blok, kita sudah benar," demikian kutipan pernyataan Prabowo dalam video tersebut.
Pernyataan Prabowo ini kembali mencuat setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi serangan terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran. Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer tersebut akan terus berlanjut untuk menghilangkan ancaman dari Iran. Serangan Israel menargetkan fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan pusat pengembangan rudal balistik Iran.
Iran merespons dengan keras serangan tersebut. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, menjanjikan balasan yang menyakitkan atas serangan tersebut. Khamenei menuduh Israel melakukan kejahatan dengan menyerang pusat-pusat permukiman dan menegaskan bahwa angkatan bersenjata Iran tidak akan tinggal diam.
Sebagai tindak lanjut dari peringatan tersebut, Iran melancarkan serangan balasan ke wilayah Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. Serangan ini semakin memperburuk situasi dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik yang lebih besar.
Menurut laporan terakhir, serangan antara Israel dan Iran telah menyebabkan ratusan korban jiwa. Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa lebih dari 220 orang tewas akibat serangan Israel, sementara Israel mengklaim bahwa serangan Iran telah menewaskan 24 orang. Beberapa tokoh penting, termasuk komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan ilmuwan nuklir Iran, juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Daftar Korban Tewas Akibat Serangan:
- Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami
- Mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi
- Warga sipil, termasuk anak-anak (menurut laporan Iran)
Situasi yang berkembang pesat ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat internasional. Serangan dan serangan balasan antara Israel dan Iran meningkatkan risiko terjadinya konflik regional yang lebih luas dan berpotensi melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia. Pernyataan Prabowo Subianto mengenai potensi Perang Dunia III menjadi semakin relevan di tengah ketidakpastian dan ketegangan yang sedang berlangsung.