Pelni Nyatakan Kesiapan Dukung Konsolidasi BUMN Logistik untuk Perkuat Daya Saing Nasional

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menegaskan komitmen penuhnya dalam mendukung inisiatif pemerintah terkait konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor logistik. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk memperkuat dan meningkatkan efisiensi ekosistem logistik nasional.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, menyampaikan bahwa kontribusi sektor logistik terhadap pendapatan perusahaan saat ini masih relatif kecil. Namun, dengan adanya konsolidasi BUMN logistik, Pelni optimis akan terjadi peningkatan signifikan dalam daya saing dan efektivitas rantai pasok nasional.

"Kami sepenuhnya mendukung program dan kebijakan pemerintah terkait pembentukan holding BUMN logistik ini. Pelni siap memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan konsolidasi ini," ujar Tri Andayani di Jakarta.

Lebih lanjut, Tri Andayani menyatakan bahwa Pelni siap untuk berkoordinasi dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh pemerintah dalam proses eksekusi rencana konsolidasi tersebut. Dukungan ini merupakan wujud komitmen Pelni untuk turut serta dalam memajukan sektor logistik Indonesia.

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah mengumumkan rencana untuk menggabungkan seluruh BUMN yang bergerak di bidang logistik menjadi satu entitas yang lebih kuat. Langkah ini didasari oleh adanya identifikasi terhadap inefisiensi dan fragmentasi dalam bisnis logistik BUMN saat ini.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sejumlah perusahaan logistik yang beroperasi di bawah naungan BUMN, termasuk anak usahanya. Namun, model bisnis yang tumpang tindih dan skala yang relatif kecil menyebabkan kurangnya daya saing di pasar.

Danantara melakukan pemetaan mendalam terhadap berbagai lini bisnis BUMN untuk mengidentifikasi potensi sinergi dan efisiensi melalui konsolidasi. Tujuan utama dari konsolidasi ini adalah untuk menciptakan entitas logistik yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih mampu bersaing di tingkat regional maupun global.

"Saat ini, terdapat banyak perusahaan logistik BUMN dengan bisnis yang serupa dan skala yang kecil. Hal ini menyebabkan tumpang tindih dan kurangnya fokus dalam pengembangan konsep bisnis yang jelas," ungkap Dony Oskaria dalam sebuah acara di Jakarta.

Berikut poin-poin penting yang mendorong konsolidasi BUMN Logistik:

  • Peningkatan Efisiensi: Mengurangi tumpang tindih dan duplikasi fungsi dalam operasional logistik BUMN.
  • Peningkatan Daya Saing: Menciptakan entitas logistik yang lebih besar dan lebih kuat untuk bersaing di pasar regional dan global.
  • Optimalisasi Aset: Memaksimalkan pemanfaatan aset-aset logistik yang dimiliki oleh BUMN.
  • Penguatan Rantai Pasok: Meningkatkan efektivitas dan keandalan rantai pasok nasional.
  • Pengembangan Inovasi: Mendorong pengembangan teknologi dan inovasi dalam sektor logistik.

Dengan dukungan penuh dari Pelni dan komitmen dari berbagai pihak terkait, diharapkan konsolidasi BUMN logistik ini dapat segera terwujud dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.