PBNU Serukan De-eskalasi Konflik Iran-Israel Melalui Diplomasi
Ketegangan antara Israel dan Iran mendorong Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyerukan agar kedua negara segera menghentikan eskalasi konflik. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalur diplomasi untuk mencegah konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
"PBNU mendesak semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan memprioritaskan dialog sebagai cara untuk mencapai solusi damai yang adil dan bermartabat," ujar KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua PBNU, dalam keterangan pers. PBNU juga mengutuk serangan Israel ke Iran dan memahami langkah-langkah Iran dalam membela diri dan kedaulatannya.
Solidaritas dan Doa untuk Iran
Gus Yahya menyampaikan bahwa warga Nahdlatul Ulama turut mendoakan keselamatan rakyat Iran dan semua pihak yang terdampak konflik. Doa-doa ini merupakan wujud solidaritas Islam yang melampaui batas geografis dan menegaskan komitmen NU dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan global.
Pernyataan ini disampaikan saat Gus Yahya menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi. Pertemuan tersebut menjadi momentum untuk membahas hubungan bilateral dan upaya menjaga perdamaian di kawasan.
Apresiasi Iran atas Dukungan PBNU
Dubes Mohammad Boroujerdi menyampaikan terima kasih atas dukungan moral dan spiritual yang diberikan PBNU kepada rakyat Iran. Ia menekankan bahwa dukungan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia, termasuk tokoh agama, akademisi, politisi, dan masyarakat sipil, sangat berarti bagi bangsa Iran.
"PBNU adalah mitra strategis dalam membangun peradaban damai yang berlandaskan nilai-nilai keislaman yang inklusif dan toleran," kata Boroujerdi. Ia juga memohon agar PBNU terus mendoakan keselamatan dan kekuatan bagi bangsa Iran dalam situasi sulit ini.
- Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni.
- Sejumlah staf Kedutaan Besar Iran di Jakarta juga hadir.