Ketegangan Meningkat: Menteri Pertahanan Israel Mengeluarkan Ancaman Terhadap Pemimpin Tertinggi Iran

Ketegangan Meningkat: Menteri Pertahanan Israel Mengeluarkan Ancaman Terhadap Pemimpin Tertinggi Iran

Ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melontarkan pernyataan keras yang mengancam Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik antara kedua negara.

Ancaman tersebut dilontarkan setelah serangan rudal yang diklaim berasal dari Iran menghantam sebuah rumah sakit di Beersheba, Israel, menyebabkan puluhan orang terluka. Katz menuduh Khamenei secara langsung bertanggung jawab atas serangan itu, dengan menyatakan bahwa pemimpin Iran tersebut telah memberikan perintah untuk menyerang fasilitas medis tersebut.

"Khamenei secara terbuka menyatakan keinginannya untuk menghancurkan Israel. Dia secara pribadi memerintahkan serangan terhadap rumah sakit," kata Katz kepada wartawan di Holon.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menanggapi situasi tersebut dengan nada keras. Ketika ditanya tentang Khamenei, Netanyahu mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang kebal dan menekankan pentingnya memilih kata-kata dengan hati-hati dan bertindak dengan tepat dalam situasi perang.

Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa Israel sempat mempertimbangkan untuk menyerang Khamenei, namun rencana tersebut diveto oleh Amerika Serikat. Seorang pejabat senior AS menyatakan bahwa Presiden Donald Trump telah mengetahui rencana Israel tersebut dan melarangnya.

Netanyahu tidak secara langsung mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut, tetapi dalam wawancara televisi, ia tidak mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap Khamenei. Ia bahkan berpendapat bahwa membunuh pemimpin Iran tersebut dapat mengakhiri konflik antara kedua negara.

Presiden AS, Donald Trump, juga sempat menyatakan bahwa AS mengetahui keberadaan Khamenei, tetapi tidak akan membunuhnya saat ini.

Situasi ini semakin memperumit hubungan antara Israel dan Iran, yang telah lama tegang akibat berbagai masalah, termasuk program nuklir Iran dan dukungan terhadap kelompok militan di wilayah tersebut. Ancaman terbaru dari Menteri Pertahanan Israel meningkatkan risiko eskalasi konflik yang lebih luas, yang dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi stabilitas regional dan internasional.

Meskipun Netanyahu belum secara terbuka menyatakan bahwa Israel berusaha menggulingkan Khamenei, ia mengklaim bahwa perubahan rezim di Iran dapat terjadi sebagai akibat dari operasi militer Tel Aviv baru-baru ini. Netanyahu juga mengklaim bahwa rakyat Iran menyadari bahwa rezim mereka jauh lebih lemah daripada yang mereka kira, dan hal ini dapat membuahkan hasil.

Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa setiap upaya memaksakan perubahan melalui aksi militer akan mengakibatkan kekacauan. China dan Rusia juga mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Iran.

Perkembangan ini menyoroti kompleksitas dan ketidakpastian situasi di Timur Tengah, serta risiko yang terkait dengan potensi eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Komunitas internasional terus memantau situasi ini dengan cermat, dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi diplomatik untuk menyelesaikan perbedaan mereka.