Normalisasi Ciliwung Terhambat, Warga Kebon Pala Desak Pemerintah Lanjutkan Proyek Pencegahan Banjir

Normalisasi Ciliwung Terhambat, Warga Kebon Pala Desak Percepatan Proyek

Minimnya progres normalisasi Sungai Ciliwung dikeluhkan warga di wilayah Kebon Pala, Jakarta Timur. Ketua RT 10 RW 04 Kampung Melayu, Jatinegara, Rukiman, menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini yang berdampak langsung pada peningkatan risiko banjir di lingkungannya. Ia mendesak pemerintah untuk segera melanjutkan proyek normalisasi hingga mencapai Manggarai, seperti yang direncanakan sebelumnya. Menurut Rukiman, hentian proyek normalisasi ini menyebabkan wilayahnya masih rentan terhadap banjir kiriman.

"Sampai saat ini, normalisasi Sungai Ciliwung belum menjangkau wilayah kami," ungkap Rukiman dalam wawancara Selasa (4/3/2025). "Akibatnya, kami sering terdampak banjir. Padahal, kami melihat dampak positif normalisasi di wilayah lain, seperti Kampung Pulo yang dulunya sering tergenang, kini relatif aman dari banjir setelah adanya pengerjaan normalisasi sungai." Rukiman menekankan bahwa efektivitas proyek normalisasi Sungai Ciliwung dalam mengurangi risiko banjir sangat signifikan, terbukti dari pengalaman wilayah-wilayah yang telah mendapatkan manfaatnya. Namun, manfaat tersebut belum dirasakan oleh warga Kebon Pala karena proyek belum rampung di daerahnya. Keberadaan proyek yang belum tuntas ini menciptakan disparitas dalam hal perlindungan terhadap bencana banjir.

Dampak Langsung Terhadap Warga

Kegagalan melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung membawa dampak langsung pada kehidupan warga Kebon Pala. Banjir kiriman yang kerap melanda wilayah tersebut mengakibatkan kerugian material dan gangguan aktivitas sehari-hari. Rukiman menuturkan bahwa banjir yang terjadi di wilayahnya disebabkan oleh terhentinya proyek normalisasi di hulu. Air yang seharusnya tertampung dengan baik di sepanjang sungai kini meluap dan membanjiri daerah-daerah yang belum terlindungi oleh normalisasi. Kondisi ini, menurut Rukiman, sangat memprihatinkan dan membutuhkan respons cepat dari pemerintah untuk mencegah kerugian lebih besar.

Desakan Percepatan Proyek dan Solusi Jangka Panjang

Warga Kebon Pala berharap pemerintah tidak hanya melanjutkan proyek normalisasi tetapi juga mempercepat prosesnya. Keterlambatan yang terjadi dinilai telah menimbulkan kerugian dan penderitaan bagi masyarakat. Selain itu, perlu ada transparansi mengenai kendala yang menghambat kelanjutan proyek ini, sehingga masyarakat dapat memahami alasan keterlambatan dan solusi yang akan diambil. Rukiman berharap pemerintah dapat memberikan jaminan akan kelanjutan proyek normalisasi Sungai Ciliwung hingga Manggarai, serta memastikan bahwa proyek tersebut dikerjakan secara efektif dan efisien sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu, diperlukan juga solusi jangka panjang yang komprehensif untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta, termasuk pengelolaan sampah dan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Proyek normalisasi sungai hanya satu bagian dari solusi yang lebih besar dan perlu diintegrasikan dengan strategi yang lebih menyeluruh.

  • Kesimpulan: Keberlangsungan proyek normalisasi Sungai Ciliwung sangat penting bagi warga Kebon Pala untuk mencegah banjir. Desakan percepatan proyek dan transparansi informasi dari pemerintah menjadi krusial untuk memastikan perlindungan masyarakat dari bencana alam ini.