BTN Promosikan KPR Subsidi di Forum Keuangan Berkelanjutan Internasional

Bank Tabungan Negara (BTN) mempertegas komitmennya dalam mendukung ekonomi hijau dengan mempromosikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi pada forum internasional. Inisiatif ini dipaparkan dalam ajang United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific yang berlangsung di Suzhou, China.

Dalam forum yang mempertemukan para pelaku keuangan berkelanjutan dari berbagai negara, BTN menyoroti KPR Subsidi sebagai solusi inovatif. KPR ini tidak hanya membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan bagi bank.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menjelaskan bahwa BTN memiliki peran ganda yang unik di Indonesia. Bank ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan perumahan yang terjangkau, tetapi juga memastikan keberlanjutan imbal hasil. Fakta bahwa 90 persen dari portofolio KPR BTN disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inklusi keuangan.

"KPR Subsidi BTN menjadi solusi atas tantangan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi BTN, KPR Subsidi juga menjadi salah satu penggerak bisnis. Hal ini membuktikan bahwa nilai sosial dan profitabilitas dapat berjalan beriringan,” ujar Setiyo.

Lebih lanjut, Setiyo menjelaskan dampak sosial yang signifikan dari KPR Subsidi BTN, diantaranya:

  • Inklusi Keuangan: Produk ini membuka akses keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pembiayaan perumahan.
  • Jangkauan Geografis: Sebagian besar debitur KPR BTN tinggal di daerah pinggiran dan luar kota, menunjukkan bahwa bank ini menjangkau wilayah-wilayah yang kurang terlayani oleh lembaga keuangan lain.
  • Pemberdayaan Usia Produktif: Mayoritas debitur KPR BTN berada dalam kelompok usia produktif (30-60 tahun), sehingga mendukung stabilitas ekonomi keluarga dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
  • Kesetaraan Gender: Sebagian debitur KPR BTN adalah perempuan, yang menunjukkan upaya bank dalam mendorong pembiayaan inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memiliki rumah.

BTN menyadari pentingnya pengelolaan portofolio yang cermat untuk menyeimbangkan antara profitabilitas dan dampak sosial. Bank ini juga terus mengembangkan praktik manajemen risiko yang adaptif untuk menghadapi risiko iklim seperti banjir dan kebakaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis BTN tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Sejak tahun 2023, BTN telah memulai transformasi menuju keuangan berkelanjutan. Langkah-langkah yang telah diambil meliputi implementasi Impact Analysis berdasarkan UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB) dan pembangunan kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang komprehensif.

Tujuan dari transformasi ini adalah untuk memastikan bahwa bisnis BTN sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan sosial, sambil tetap menghasilkan laba. BTN juga menjadi bank BUMN pertama di Indonesia yang menandatangani UNEP FI PRB dan melaporkan progres tanggung jawab perbankan secara terbuka.

Melalui kerangka kerja ESG, BTN mengembangkan program Rumah Rendah Emisi sebagai upaya untuk mengurangi jejak karbon dari sisi infrastruktur. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis iklim, memenuhi mandat sosial, dan tetap menghasilkan laba positif.