Krisis Energi Mengintai Enggano: Stok BBM untuk Pembangkit Listrik Menipis

Pulau Enggano, wilayah terluar Bengkulu Utara, dihadapkan pada ancaman krisis energi yang serius. Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, menyampaikan peringatan bahwa persediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di pulau tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama kurang lebih dua pekan ke depan.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan. Kita harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pasokan listrik tetap terjaga," ungkap Arie melalui sambungan telepon. Menipisnya stok BBM ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, terutama pada malam hari, serta dapat menghambat kegiatan ekonomi yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah daerah berupaya memaksimalkan jalur distribusi alternatif. Pengiriman bahan-bahan kebutuhan pokok, termasuk sembako, saat ini mengandalkan kapal-kapal nelayan yang secara rutin berlayar dari dan menuju Enggano. Sementara itu, mobilitas penduduk difasilitasi oleh kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan metode ship to ship, yang melibatkan dukungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan TNI Angkatan Laut di sekitar dermaga Pulau Baai, Kota Bengkulu. Koordinasi lintas instansi ini diharapkan dapat memperlancar arus transportasi dan logistik ke Enggano.

Selain itu, transportasi udara dilaporkan masih beroperasi normal, memberikan opsi alternatif bagi pergerakan orang dan barang. Kabar baik juga datang dari Pelabuhan Pulau Baai, yang tengah menjalani uji coba alur pelayaran setelah proses pengerukan sedimen. Uji coba tahap pertama dijadwalkan berlangsung mulai 23 hingga 25 Juni 2025. Diharapkan, dengan beroperasinya pelabuhan secara normal, hambatan ekonomi yang selama ini dirasakan masyarakat Enggano akibat pendangkalan pelabuhan dapat segera teratasi.

Sebelumnya, aktivitas ekonomi di Pulau Enggano mengalami hambatan akibat pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai yang terjadi selama delapan bulan terakhir.