Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan uang kertas dengan desain yang diklaim sebagai edisi khusus untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), namun Bank Indonesia (BI) dengan tegas membantah kebenaran informasi tersebut.

Dalam video yang viral, uang kertas tersebut menampilkan gambar tokoh proklamator Ir. Soekarno, bendera Merah Putih, peta Negara Kesatuan Republik Indonesia, lambang Garuda Pancasila, serta tulisan '80 NKRI'. Desain yang unik ini memicu perbincangan hangat di kalangan warganet, banyak yang terkesan dan tertarik dengan uang edisi khusus tersebut.

Menanggapi isu yang berkembang, Bank Indonesia melalui akun resmi media sosialnya menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan uang Rupiah edisi khusus untuk memperingati HUT ke-80 RI. Terakhir kali BI menerbitkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) adalah pada tahun 2020, dalam rangka memperingati 75 tahun kemerdekaan RI.

"Hoaks. BI tidak menerbitkan uang Rupiah edisi 80 tahun kemerdekaan RI," tulis BI dalam unggahannya.

Dengan klarifikasi ini, BI menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai penerbitan uang edisi HUT ke-80 RI adalah tidak benar atau hoaks. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan melakukan verifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya.

BI juga mengajak masyarakat untuk selalu mencari informasi yang akurat dan terpercaya melalui kanal-kanal resmi Bank Indonesia. Hal ini penting untuk menghindari penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan keresahan dan kebingungan di masyarakat.

• Cek Fakta: Selalu verifikasi informasi sebelum mempercayainya.
• Validasi Informasi: Pastikan informasi berasal dari sumber yang terpercaya.
• Hati-hati Menyebarkan Informasi: Jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Sebelumnya, beberapa akun media sosial membagikan video dan gambar yang diklaim sebagai uang Rupiah edisi 80 Tahun Kemerdekaan RI, dengan judul yang menarik perhatian, seperti "Keren dan unik! Inilah penampakan uang edisi spesial 80 tahun Kemerdekaan RI". Namun, setelah dikonfirmasi, informasi tersebut ternyata tidak benar.