Petrokimia Gresik, bagian dari holding Pupuk Indonesia yang berfokus pada solusi agroindustri, mencatatkan peningkatan signifikan dalam keterlibatan karyawan dalam kegiatan inovasi selama setahun terakhir. Sebanyak 97% karyawan perusahaan berpartisipasi aktif dalam berbagai program inovasi, menghasilkan nilai tambah yang mencapai Rp 357 miliar.

Joko Raharjo, SVP Operasi II Petrokimia Gresik, menekankan pentingnya inovasi bagi perusahaan, terutama dalam rangka menjalankan tugas penyaluran pupuk bersubsidi demi mewujudkan swasembada pangan nasional. Peningkatan partisipasi karyawan dalam inovasi pada periode Agustus 2024 hingga Juni 2025 menunjukkan tren positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat angka 95%.

"Inovasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kerja di Petrokimia Gresik. Tahun ini, seluruh pejabat Grade I dan II juga terlibat dalam program Breakthrough Innovation. Hal ini membuktikan bahwa inovasi adalah tanggung jawab bersama, yang didukung penuh dari berbagai tingkatan manajemen," ujar Joko.

Selain peningkatan kuantitas, kualitas inovasi yang dihasilkan juga mengalami peningkatan. Dari berbagai inovasi yang dihasilkan, Petrokimia Gresik berhasil menciptakan nilai tambah sebesar Rp 357 miliar, dengan Rp 76 miliar di antaranya memberikan dampak finansial langsung pada laba perusahaan.

Joko menambahkan bahwa inovasi ini memberikan dampak positif bagi perusahaan dalam menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia. Proses produksi dan distribusi pupuk berjalan lancar, dengan operasional yang lebih efektif dan efisien. Ketersediaan pupuk juga terjaga sesuai regulasi, dengan kualitas yang terjamin untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

"Kebijakan pemerintah yang semakin memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi membutuhkan kinerja maksimal dari Petrokimia Gresik sebagai pelaksana kebijakan tersebut," pungkas Joko.

Berikut adalah beberapa poin penting yang dicapai Petrokimia Gresik melalui inovasi:

• Peningkatan keterlibatan karyawan dalam inovasi.
• Penciptaan nilai tambah sebesar Rp 357 miliar.
• Dampak positif pada penyaluran pupuk bersubsidi.
• Peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional.
• Ketersediaan pupuk yang terjaga dan berkualitas.