Antisipasi Konflik Iran-Israel, Pemerintah Prioritaskan Evakuasi WNI

Eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi warga negaranya yang berada di wilayah konflik. Anggota Komisi I DPR RI, Idrus Salim Aljufri, menekankan pentingnya peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran dalam memantau secara intensif situasi terkini dan mempersiapkan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI).

Idrus Salim Aljufri menegaskan bahwa keselamatan WNI di luar negeri adalah prioritas utama. Dia menghimbau KBRI Teheran untuk selalu siaga dan melakukan pemantauan ketat terhadap potensi ancaman yang membahayakan WNI. Komunikasi yang efektif antara KBRI Teheran dan WNI menjadi krusial dalam proses evakuasi. KBRI harus memastikan WNI memiliki akses informasi yang memadai dan memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam kondisi darurat. Pemutakhiran data WNI juga penting untuk mempermudah evakuasi jika diperlukan. Pemerintah Indonesia juga diminta untuk menjalin komunikasi dengan pihak Iran demi kelancaran evakuasi WNI.

Komisi I DPR RI terus memantau perkembangan konflik Iran-Israel dan proses evakuasi WNI dari kedua negara. Kerja sama yang baik dengan pemerintah Iran sangat penting untuk memastikan perlindungan bagi WNI. KBRI diharapkan dapat terus menjalin hubungan baik ini.

TNI turut serta dalam upaya evakuasi WNI. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa evakuasi WNI di Iran dan Israel akan dilakukan melalui jalur darat. Tim Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel gabungan TNI akan diterjunkan dalam operasi ini.

WNI dari Iran akan melakukan perjalanan darat menuju Baku, Azerbaijan, sebelum diterbangkan ke Indonesia. Perjalanan menuju Baku diperkirakan memakan waktu sekitar 30 jam. Setibanya di Baku, WNI akan transit selama dua malam sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia dengan pesawat komersial.

Evakuasi WNI dari Israel juga akan dilakukan melalui jalur darat menuju Amman, Yordania. Setelah berkumpul di Amman, WNI akan diterbangkan ke Indonesia. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna memastikan kelancaran evakuasi.

TNI menyiagakan unsur-unsur pendukung yang diperlukan sesuai perkembangan situasi dan kebutuhan pemerintah. TNI siap menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, demi melindungi rakyat, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di tengah konflik internasional.

Rincian rencana evakuasi:

  • Jalur Evakuasi: Jalur darat menuju negara ketiga (Azerbaijan dan Yordania) kemudian dilanjutkan dengan penerbangan komersial ke Indonesia.
  • Tim CRT: Terdiri dari 34 personel gabungan TNI.
  • Koordinasi: TNI berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
  • Prioritas: Keselamatan dan keamanan WNI adalah prioritas utama.