Carlos Cuesta Nakhodai Parma: Nostalgia Costacurta pada Era Ancelotti di Milan
Parma mengumumkan penunjukan Carlos Cuesta sebagai pelatih kepala baru mereka, Kamis (19/6/2025). Penunjukan ini menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Cristian Chivu. Kedatangan Cuesta, yang baru berusia 29 tahun, memicu ingatan Alessandro Costacurta, legenda AC Milan, akan pengalamannya dilatih oleh Carlo Ancelotti.
Uniknya, usia Cuesta saat ini lebih muda dibandingkan beberapa pemain senior di skuad Il Gialloblu. Nama-nama seperti Milan Djuric (35 tahun), Richard Marcone (32), Hernani, dan Yordan Osorio (31) menjadi bukti bahwa Cuesta akan menghadapi dinamika ruang ganti yang menantang.
Sebelum menerima pinangan Parma, Cuesta menghabiskan lima tahun di Arsenal sejak 2020. Di klub London Utara tersebut, ia memegang peran penting sebagai asisten pelatih Mikel Arteta. Pengalaman ini diyakini akan menjadi modal berharga bagi Cuesta dalam menukangi Parma.
Costacurta, yang pernah merasakan langsung dilatih oleh mantan rekan setimnya, Carlo Ancelotti, memberikan pandangannya mengenai situasi Cuesta. Ancelotti, yang tujuh tahun lebih tua dari Costacurta, mulai melatih Milan pada tahun 2001 saat berusia 42 tahun, sementara Costacurta berusia 35 tahun.
"Melatih pemain yang lebih tua? Saya rasa akan lebih sulit jika pelatihnya pernah bermain dengan Anda," ujar Costacurta, mengomentari potensi tantangan Cuesta.
Costacurta mengenang pengalamannya bersama Ancelotti:
"Seperti yang saya alami dengan Carlo Ancelotti. Itu sedikit membuatmu kikuk, ia meminta hal-hal tertentu dan sebelumnya Anda biasa tertawa bersamanya, seperti saya dulu dengan Carlo," ungkap Costacurta kepada Tuttomercatoweb.
Selama berada di Arsenal, Cuesta dikenal karena kontribusinya dalam mentransformasi tim menjadi penantang gelar Liga Inggris. Pendekatan personalnya, yang melibatkan diskusi empat mata dengan para pemain, menjadi ciri khasnya. Cuesta fokus pada pengembangan individu melalui peningkatan aspek teknis dan pemahaman taktik. Kemampuan Cuesta dalam menguasai enam bahasa, termasuk Italia, juga menjadi nilai tambah. Sebelum berkarier di Arsenal, ia sempat menjabat sebagai asisten pelatih tim akademi Juventus. Keahlian ini diharapkan dapat membantu Cuesta beradaptasi dengan cepat di lingkungan sepak bola Italia.