DKI Jakarta Usulkan Penambahan Subsidi Ratusan Miliar Rupiah untuk Transjabodetabek dan Bus Listrik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengajukan penambahan anggaran subsidi untuk layanan transportasi publik, khususnya Transjabodetabek, dalam APBD Perubahan 2025. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan bahwa usulan penambahan subsidi ini berkisar antara Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan operasional seiring dengan perluasan rute dan penambahan armada, termasuk bus listrik.

Penambahan subsidi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan Transjabodetabek, yang melayani rute-rute lintas wilayah antara Jakarta dan kota-kota satelit di sekitarnya. Saat ini, Transjabodetabek telah beroperasi di lima rute utama, yaitu Blok M – Alam Sutera, Vida Bekasi – Cawang, PIK 2 – Blok M, Bogor – Blok M, dan Sawangan – Lebak Bulus. Pemprov DKI Jakarta menargetkan pengoperasian total sepuluh rute Transjabodetabek pada tahun ini, termasuk dua rute baru yang sangat dinantikan, yaitu Terminal Bekasi – Dukuh Atas dan Ancol – Blok M.

Selain untuk Transjabodetabek, sebagian dari tambahan subsidi ini juga akan dialokasikan untuk mendukung operasional bus listrik baru. Dishub DKI berencana menambah sekitar 200 unit bus listrik, yang sebagiannya akan digunakan untuk memperluas jangkauan layanan Transjakarta dan Transjabodetabek. Penambahan bus listrik ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi emisi gas buang, dan memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang.

Syafrin Liputo menekankan bahwa peningkatan subsidi ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan transportasi publik di Jakarta dan sekitarnya. Dengan penambahan rute dan armada, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di ibu kota. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang terintegrasi, terjangkau, dan ramah lingkungan. Subsidi ini diharapkan menjadi stimulus untuk peningkatan kualitas pelayanan dan memperluas jangkauan transportasi publik, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Jabodetabek.