Antisipasi Konflik Iran-Israel, TNI Siagakan Alutsista untuk Evakuasi WNI
Ketegangan yang masih berlangsung antara Iran dan Israel mendorong Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengambil langkah antisipatif. TNI Angkatan Udara (TNI AU) telah menyiapkan sejumlah pesawat, termasuk Hercules dan Boeing, guna mendukung kemungkinan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kedua negara tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa kesiapan alutsista ini merupakan respons terhadap situasi geopolitik yang dinamis. "Pesawat sudah kita siapkan, baik pesawat Hercules maupun Boeing juga sama," ujarnya, menekankan bahwa TNI AU siap melaksanakan perintah evakuasi melalui jalur udara apabila diperlukan.
Selain menyiapkan pesawat, TNI AU juga menyiagakan personel yang terdiri dari kru penerbang dan pasukan pendukung. Langkah ini menunjukkan keseriusan TNI dalam mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan. Meskipun demikian, hingga saat ini, Mabes TNI belum mengeluarkan perintah resmi untuk pelaksanaan misi evakuasi.
"Intinya TNI AU siap melaksanakan perintah. Dari pimpinan turun, kita akan siap melaksanakan untuk melaksanakan evakuasi," tegas Kadispenau, menggarisbawahi komitmen TNI AU untuk selalu siap menjalankan tugas yang diberikan.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah mengumumkan pembentukan tim khusus yang beranggotakan 34 personel untuk mengevakuasi WNI dari Iran dan Israel. Tim ini dikenal sebagai Crisis Response Team (CRT) dan terdiri dari personel gabungan dari berbagai satuan di lingkungan TNI.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa saat ini, 34 personel CRT masih berada di Jakarta dan siap diterjunkan sewaktu-waktu jika perintah evakuasi dikeluarkan. Data dari Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa terdapat 578 WNI di Iran dan Israel, dengan rincian 386 orang di Iran dan 192 orang di Israel. Dari jumlah tersebut, 115 WNI di Iran dan 11 WNI di Israel telah menyatakan kesediaan untuk dievakuasi.
Mayoritas WNI yang berada di Iran dan Israel adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Pemerintah Indonesia memprioritaskan keselamatan dan keamanan para WNI tersebut di tengah situasi konflik yang tidak menentu.
Menurut rencana, WNI dari Iran akan diberangkatkan menuju Baku, Azerbaijan, sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Indonesia dengan pesawat komersial. Sementara itu, evakuasi WNI dari Israel direncanakan melalui Amman, Yordania, sebelum diterbangkan ke Indonesia.
Meskipun rincian lebih lanjut mengenai peran 34 personel TNI dalam proses evakuasi belum diumumkan secara detail, Kapuspen Mabes TNI memastikan bahwa mereka siap diberangkatkan ke wilayah rawan untuk melaksanakan tugas evakuasi.
"TNI menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri adalah bagian dari tugas konstitusional yang diemban, dan akan terus dilaksanakan secara maksimal dalam kerangka kepentingan nasional," pungkas Kapuspen Mabes TNI, menegaskan komitmen TNI dalam melindungi WNI di seluruh dunia.