Restrukturisasi NASA: Pemangkasan Personel dan Eliminasi Beberapa Kantor
Restrukturisasi NASA: Pemangkasan Personil dan Eliminasi Beberapa Kantor
Administrasi Nasional Aeronautika dan Antariksa (NASA) telah mengumumkan restrukturisasi organisasi yang mengakibatkan pemangkasan personel dan penghapusan beberapa kantor. Langkah ini, yang diumumkan pada Selasa (11 Maret), merupakan implementasi dari perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan berdampak pada 23 karyawan dalam tahap awal. Meskipun jumlahnya terbatas pada tahap ini, NASA mengindikasikan bahwa pengurangan tenaga kerja lebih lanjut akan dilakukan.
Pemberhentian ini secara khusus mengakibatkan pembubaran Kantor Kepala Ilmuwan, yang sebelumnya dipimpin oleh Katherine Calvin, seorang ilmuwan iklim terkemuka dan kontributor kunci laporan iklim utama PBB. Keputusan ini juga berdampak pada larangan bagi Calvin dan delegasi AS lainnya untuk menghadiri konferensi iklim penting di Tiongkok bulan lalu. Juru bicara NASA, Cheryl Warner, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pendekatan bertahap untuk mengoptimalkan tenaga kerja, sesuai dengan perintah eksekutif Presiden. Warner menyatakan bahwa karyawan yang terkena dampak diberikan pilihan untuk mengikuti program pensiun dini sukarela (VERA) atau menjalani proses pengurangan tenaga kerja yang telah ditetapkan.
Selain Kantor Kepala Ilmuwan, restrukturisasi ini juga mengakibatkan penghapusan Kantor Teknologi, Kebijakan, dan Strategi, serta Cabang Keanekaragaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Aksesibilitas dari Kantor Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi. Meskipun beberapa lembaga pemerintah lain telah mengalami pemangkasan besar-besaran, NASA sejauh ini terhindar dari dampak yang lebih luas. Hal ini dikaitkan dengan intervensi dari Jared Isaacman, calon kepala NASA yang diajukan oleh Trump. Isaacman, seorang miliarder di bidang pembayaran elektronik dan pelanggan SpaceX, dianggap dekat dengan Elon Musk, yang merupakan penasihat utama Trump dan berperan penting dalam upaya pemangkasan biaya pemerintah federal.
Sebelumnya, pada bulan Februari, NASA telah mempersiapkan rencana pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar seribu karyawan yang masih dalam masa percobaan. Namun, Ars Technica melaporkan bahwa Isaacman meminta penundaan atas rencana tersebut. Hingga saat ini, NASA belum memberikan penjelasan resmi mengenai pembatalan rencana pemangkasan karyawan masa percobaan tersebut. Restrukturisasi ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak jangka panjang terhadap program penelitian dan eksplorasi ruang angkasa NASA, khususnya di bidang penelitian iklim dan pengembangan teknologi.
Dampak Restrukturisasi:
- Pembubaran Kantor Kepala Ilmuwan: Mengakibatkan hilangnya kepemimpinan dan keahlian di bidang ilmu iklim.
- Penghapusan Kantor Teknologi, Kebijakan, dan Strategi: Potensi penurunan kemampuan perencanaan strategis dan pengembangan teknologi.
- Penghapusan Cabang Keanekaragaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Aksesibilitas: Dampak potensial terhadap upaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.
- Pengurangan Personel: Berpotensi mengurangi kapasitas operasional dan riset NASA.
Kejelasan dan transparansi lebih lanjut dari NASA diperlukan untuk menjelaskan dampak penuh dari restrukturisasi ini terhadap misi dan program lembaga tersebut ke depannya.