Transformasi PT Produksi Film Negara (Persero): Dari Si Unyil hingga Modernisasi Industri Perfilman Nasional
Transformasi PT Produksi Film Negara (Persero): Dari Si Unyil hingga Modernisasi Industri Perfilman Nasional
Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN), sebuah institusi yang telah berkontribusi signifikan dalam sejarah perfilman Indonesia, telah resmi bertransformasi menjadi PT Produksi Film Negara (Persero). Transformasi ini, yang diresmikan pada 12 Oktober 2023 melalui penandatanganan akta pendirian di Kementerian BUMN, Jakarta, merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2023. Perubahan bentuk badan hukum ini dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) bertujuan untuk meningkatkan kinerja, tata kelola, pengembangan usaha, serta efisiensi dan efektivitas dalam pengusahaan dan pelayanan jasa di sektor perfilman dan konten.
Perubahan ini didorong oleh keinginan pemerintah untuk memodernisasi industri perfilman Indonesia dan memperluas jangkauan PFN. Dengan status sebagai Persero, PFN diharapkan mampu mengembangkan sistem bisnis yang lebih kompetitif dan inovatif, sekaligus mendukung pengadaan film-film berkualitas, bernilai pendidikan, dan berakar pada kebudayaan nasional. Langkah ini sejalan dengan visi dan misi PFN yang tertera di situs resminya, yaitu mengelola pembiayaan film dan konten untuk pemerintah (kementerian/lembaga), BUMN, dan sektor swasta. Sejarah panjang PFN, yang bermula sebagai Berita Film Indonesia (BFI) pada 6 Oktober 1945 di masa kemerdekaan, hingga transformasinya menjadi BUMN pada 1988, menjadi landasan kuat bagi langkah strategis ini. Perubahan tersebut juga merupakan upaya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan dinamika industri perfilman global yang semakin kompetitif.
Sepanjang sejarahnya, PFN telah menghasilkan berbagai karya yang ikonik dan berdampak luas bagi masyarakat Indonesia. Dari film-film perjuangan seperti Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI, Operasi Trisula, Djakarta 66, Pelangi di Nusa Laut, dan Surat Untuk Bidadari, hingga program televisi anak-anak legendaris Si Unyil yang telah menghibur berbagai generasi, PFN telah membuktikan eksistensinya sebagai pilar penting dalam industri perfilman nasional. Si Unyil, yang pertama kali tayang di TVRI pada tahun 1981, bahkan masih menghiasi layar kaca hingga kini melalui Trans7, membuktikan daya tahan dan relevansi karya-karya PFN yang mampu menembus batas waktu.
Transformasi menjadi PT Produksi Film Negara (Persero) bukan hanya sekadar perubahan status hukum, melainkan juga komitmen untuk menciptakan ekosistem perfilman yang lebih dinamis dan berdaya saing. Dengan pengelolaan yang lebih efisien dan strategi bisnis yang lebih modern, PFN diharapkan dapat terus berkontribusi dalam memajukan industri perfilman Indonesia dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas, relevan, dan berdampak positif bagi masyarakat. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga warisan PFN sebagai bagian integral dari sejarah dan kebudayaan Indonesia sekaligus menatap masa depan industri perfilman nasional yang lebih gemilang.
- Visi dan Misi: Meningkatkan kualitas produksi film, memperluas jangkauan distribusi, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi industri kreatif nasional.
- Strategi: Pengembangan teknologi, kolaborasi strategis dengan pihak swasta, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
- Target: Menjadi perusahaan perfilman terkemuka di Indonesia dan mendukung peningkatan daya saing bangsa di kancah internasional.