Rusunami Bidara Cina: Pergantian Penghuni dan Kondisi Bangunan yang Memprihatinkan Memicu Perhatian Pemerintah Kota
Rumah Susun Milik (Rusunami) Bidara Cina, yang terletak di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, kini menghadapi tantangan kompleks. Seiring berjalannya waktu, banyak penghuni lama telah meninggalkan tempat tinggal mereka, digantikan oleh wajah-wajah baru. Akibatnya, bangunan yang dulunya menjadi simbol harapan kini menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang mengkhawatirkan.
Menurut Yono, Ketua RT 14 RW 16 Bidara Cina, mayoritas penghuni saat ini adalah warga baru. Rusunami ini dibangun pada tahun 1994 dan diresmikan setahun kemudian. Dari sekitar 688 keluarga yang tercatat, hanya sebagian kecil yang merupakan penghuni asli. Alasan di balik perpindahan ini beragam, mulai dari penjualan unit setelah pelunasan hingga pengalihan kredit. Meskipun demikian, Yono mengakui bahwa lokasi strategis rusunami, yang dekat dengan stasiun dan jalan utama, menjadi daya tarik bagi sebagian warga untuk kembali.
Namun, daya tarik lokasi tidak dapat menutupi kondisi bangunan yang semakin memprihatinkan. Pantauan di lapangan menunjukkan adanya kerusakan di berbagai titik. Tembok-tembok terlihat lembap, ditumbuhi lumut, dan mengalami kebocoran. Bahkan, tanaman liar tumbuh subur di dinding, yang dikhawatirkan dapat mempercepat kerusakan struktur bangunan. Selain itu, beberapa balkon terlihat berlubang, menciptakan potensi bahaya bagi penghuni.
Kondisi ini telah menarik perhatian Pemerintah Kota Jakarta Timur. Wali Kota Munjirin baru-baru ini melakukan peninjauan ke Rusunami Bidara Cina bersama dengan sejumlah Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan Tim Gubernur Jakarta. Munjirin menyatakan komitmennya untuk segera membenahi sarana dan prasarana yang ada. Mengingat usia bangunan yang sudah tua, perbaikan mendesak diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penghuni.
Lebih lanjut, Munjirin mengungkapkan bahwa tim teknis akan diterjunkan untuk memeriksa kekuatan struktur bangunan yang tampak terkikis dan berlubang. Penelitian mendalam akan dilakukan untuk mengetahui kelayakan bangunan dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Pemerintah Kota Jakarta Timur berupaya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kualitas hidup penghuni Rusunami Bidara Cina.
Rusunami Bidara Cina terdiri dari tujuh tower, masing-masing dengan empat lantai. Pada beberapa tower, lantai satu menjadi sasaran aksi vandalisme, dengan coretan-coretan yang merusak pemandangan. Hal ini menambah daftar permasalahan yang perlu ditangani oleh pemerintah kota.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah kota dan komitmen untuk melakukan perbaikan, diharapkan Rusunami Bidara Cina dapat kembali menjadi tempat tinggal yang layak dan nyaman bagi para penghuninya. Pembenahan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup di rusunami ini akan menjadi prioritas dalam waktu dekat.