Spekulasi Arah Politik Jokowi Pasca-PDIP: Relawan Projo dan Bara JP Beri Tanggapan
Masa depan politik Joko Widodo (Jokowi) setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan terus menjadi perbincangan hangat. Dua kelompok relawan pendukung setia Jokowi, Projo dan Bara JP, memberikan pandangan mereka terkait spekulasi yang berkembang, terutama mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketua Umum Bara JP, Willem Frans Ansanay, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan mengenai peluang Jokowi untuk kembali aktif dalam partai politik, termasuk kemungkinan bergabung dengan PSI. Namun, ia menekankan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian mengenai hal tersebut. "Jika pembina utama kami berada di dalam satu partai tertentu, tentu itu akan menjadi percakapan tersendiri. Kan sekarang masih berandai-andai, kita belum sampai ke kepastian. Jadi kita pun juga mengikuti perkembangan, seperti itu," ujarnya.
Frans juga enggan berspekulasi lebih jauh mengenai sikap Bara JP jika Jokowi pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan partai politik tertentu. Ia menegaskan bahwa saat ini Bara JP fokus pada pelaksanaan visi dan misi yang telah ditetapkan, termasuk memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Yang penting kita start dulu dengan bagaimana membangun Bara JP ini ke depan. Sehingga bukan saja di pusat, di daerah semua berpartisipasi mengontrol pembangunan ini ke depan. Saya kira begitu," kata Frans.
Berbeda dengan Bara JP yang masih menunggu perkembangan, Projo secara terbuka menyatakan dukungannya jika Jokowi memutuskan untuk bergabung dengan partai politik manapun, termasuk PSI. Wakil Ketua Umum Projo, Fredy Damanik, berpendapat bahwa kehadiran dan peran Jokowi masih sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. "Projo sebagai pendukung Jokowi prinsipnya mendukung Pak Jokowi masuk partai politik manapun, baik PSI maupun partai existing lainnya. Karena memang kehadiran Pak Jokowi masih sangat dibutuhkan oleh bangsa ini," ujar Fredy.
Fredy menambahkan bahwa Projo menyadari Jokowi masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan untuk bergabung dengan partai politik. Ia juga meyakini bahwa Projo akan menjadi salah satu pihak yang pertama mengetahui jika Jokowi telah mengambil keputusan terkait hal tersebut. "Kami Projo belum melihat tanda-tanda Pak Jokowi akan menjadi Ketum PSI. Pak Jokowi pernah bilang, kalau dia gabung PSI ataupun partai lain, pasti beliau akan kasih tahu kita," ujar Fredy.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyinggung mengenai dukungan yang belum merata dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI. Meskipun telah mendapatkan dukungan dari sejumlah DPW dan DPD, Jokowi merasa dukungan tersebut belum mencukupi. Dukungan dari DPW dan DPD menjadi salah satu syarat penting untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSI.
"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua (dukungan) sudah ada tapi belum cukup," kata Jokowi beberapa waktu lalu. Jokowi juga menekankan pentingnya dukungan dari bawah karena proses pemilihan Ketum PSI akan dilakukan secara daring. "Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platform-nya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul," ujar Jokowi.
Spekulasi mengenai masa depan politik Jokowi pasca-PDIP terus berlanjut. Dukungan dari relawan dan dinamika internal PSI menjadi faktor-faktor penting yang akan memengaruhi keputusan Jokowi ke depan.