Puluhan Warga Sipil Gaza Meregang Nyawa Akibat Serangan Israel di Lokasi Bantuan
Kekerasan kembali mewarnai Jalur Gaza, dengan laporan terbaru menyebutkan puluhan warga sipil tewas dalam serangkaian serangan yang diduga dilakukan oleh militer Israel. Insiden tragis ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memburuk, di mana warga Gaza sangat bergantung pada bantuan internasional untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Menurut keterangan dari badan pertahanan sipil Gaza, sedikitnya 72 orang kehilangan nyawa dalam serangan tersebut. Dari jumlah tersebut, 21 orang dilaporkan tewas saat sedang mengantre atau berada di dekat lokasi distribusi bantuan. Peristiwa ini semakin memperburuk kondisi yang sudah sangat memprihatinkan di wilayah tersebut.
Seorang juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyampaikan kepada kantor berita AFP bahwa enam orang tewas di Jalur Gaza selatan saat tengah menunggu datangnya bantuan. Sementara itu, 16 orang lainnya meregang nyawa di Gaza tengah, khususnya di sekitar koridor Netzarim. Koridor ini menjadi lokasi berkumpulnya ribuan warga Palestina setiap hari dengan harapan mendapatkan jatah makanan.
Militer Israel, dalam keterangannya kepada AFP, menyatakan bahwa pasukannya di koridor Netzarim telah melepaskan tembakan peringatan ke arah sejumlah orang yang mendekati mereka dan dianggap mencurigakan. Namun, militer Israel mengklaim bahwa mereka "tidak mengetahui adanya individu yang terluka" akibat insiden tersebut.
Sementara itu, militer Israel belum memberikan komentar terkait insiden yang terjadi di Gaza selatan, sehingga menimbulkan pertanyaan dan spekulasi mengenai penyebab pasti dari jatuhnya korban jiwa di wilayah tersebut.
Bassal juga menambahkan bahwa di Gaza utara, Israel melancarkan sembilan serangan terpisah yang mengakibatkan 51 orang tewas. Serangan-serangan ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat kritis di wilayah tersebut, serta meningkatkan jumlah korban sipil yang tidak berdosa.
Seorang saksi mata bernama Bassam Abu Shaar, yang berada di lokasi penembakan di daerah Netzarim, menuturkan bahwa ribuan orang telah berkumpul di sana sejak malam hari dengan harapan mendapatkan bantuan saat lokasi distribusi dibuka pada pagi harinya. Dia menggambarkan situasi yang mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.
"Sekitar pukul 1.00 dini hari, mereka mulai menembaki kami," ujarnya kepada AFP melalui sambungan telepon. Dia menambahkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan dengan berbagai jenis senjata, termasuk tembakan dari tank dan bom yang dijatuhkan oleh drone.
Abu Shaar mengatakan bahwa besarnya kerumunan membuat orang-orang tidak dapat melarikan diri, dan banyak korban yang tergeletak di tanah tanpa bisa mendapatkan pertolongan. Lokasi kejadian hanya berjarak beberapa langkah dari titik distribusi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza.
"Kami tidak dapat menolong mereka atau bahkan melarikan diri sendiri," ungkapnya dengan nada putus asa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, setidaknya 300 warga Palestina telah tewas dalam beberapa minggu terakhir saat mencoba mencapai titik distribusi bantuan di Gaza. Kondisi ini mencerminkan betapa parahnya krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut.
Pada awal Maret, Israel memberlakukan blokade bantuan di Gaza di tengah kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata. Meskipun pembatasan tersebut kemudian dilonggarkan sebagian pada akhir Mei, dampaknya telah sangat dirasakan oleh warga Gaza yang sangat bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.
Setelah Israel melonggarkan blokadenya, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang dikelola secara pribadi mulai mendistribusikan bantuan. Yayasan ini didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel. Namun, badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan besar telah menolak untuk bekerja sama dengan yayasan tersebut karena kekhawatiran bahwa yayasan itu dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel. Penolakan ini semakin mempersulit upaya penyaluran bantuan kepada warga Gaza yang membutuhkan.
Berikut poin-poin penting dalam berita ini:
- 72 warga Gaza tewas dalam serangan terbaru, beberapa di dekat pusat bantuan.
- 21 orang tewas saat berkumpul di dekat lokasi distribusi bantuan.
- Militer Israel mengklaim melepaskan tembakan peringatan di koridor Netzarim.
- Saksi mata menyebut pasukan Israel menembak dengan senjata, tank, dan drone.
- Ratusan warga Palestina tewas dalam beberapa minggu terakhir saat mencoba mencapai titik distribusi bantuan.
- Badan-badan PBB dan kelompok bantuan besar menolak bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza karena kekhawatiran.