Jawa Tengah Ukir Efisiensi Anggaran Pengadaan Melalui Konsolidasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menuai apresiasi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) atas inisiatifnya dalam menerapkan konsolidasi pengadaan barang dan jasa. Langkah strategis ini terbukti ampuh menekan pengeluaran anggaran secara signifikan, terutama pada sektor pengadaan seragam dan alat kesehatan.

Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, dalam acara Peningkatan Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diselenggarakan di Semarang, mengemukakan bahwa konsolidasi pengadaan yang diterapkan Pemprov Jateng berhasil memangkas anggaran belanja hingga 30 persen dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lain di Jawa Tengah untuk mengadopsi strategi serupa. Hendi menekankan efisiensi pengadaan sangat krusial untuk mengalokasikan anggaran ke sektor pembangunan lainnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyambut baik apresiasi dari LKPP dan menegaskan komitmen Pemprov Jateng untuk terus meningkatkan efisiensi pengadaan secara berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jateng telah memanfaatkan platform e-Katalog dan e-Kajian, serta menjalin kerjasama dengan akademisi dan para ahli pengadaan untuk mengevaluasi efektivitas dan kualitas belanja pemerintah.

Data dari LKPP menunjukkan kinerja pengadaan di Jawa Tengah menunjukkan tren positif. Tingkat Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) mencapai 89,1 persen, menjadi yang tertinggi di antara provinsi lainnya. Realisasi belanja PDN Pemprov Jateng mencapai Rp 1,6 triliun, dengan kontribusi terbesar dari Kota Semarang senilai Rp 608,3 miliar. Selain itu, untuk pengadaan melalui e-Purchasing, Pemprov Jateng mencatat 57,4 persen dengan nilai realisasi sebesar Rp 1,1 triliun. Kota Semarang juga memimpin dalam belanja e-Purchasing, mencapai Rp 395 miliar, diikuti oleh Surakarta dan Banyumas.

Keberhasilan Jawa Tengah dalam mengoptimalkan anggaran belanja melalui pengadaan berbasis digital dan konsolidasi menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan transparansi dan efisiensi.

Inisiatif Pengadaan Jawa Tengah:

  • Konsolidasi Pengadaan: Menggabungkan kebutuhan pengadaan dari berbagai unit kerja untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
  • Pemanfaatan e-Katalog dan e-Kajian: Mempermudah proses pengadaan dan memastikan transparansi harga.
  • Kemitraan dengan Akademisi dan Pegiat Pengadaan: Meningkatkan kualitas evaluasi dan pengawasan pengadaan.
  • Fokus pada Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN): Mendukung industri lokal dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
  • Penerapan e-Purchasing: Mempercepat proses pengadaan dan mengurangi potensi penyimpangan.