Perubahan Menu Makanan Bergizi Gratis di SDN Pondok Betung 01 Picu Pertanyaan
Perubahan drastis dalam penyediaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Betung 01, Tangerang Selatan, menimbulkan tanda tanya besar. Pihak sekolah, yang sebelumnya mendapatkan informasi bahwa program MBG akan menyediakan makanan lengkap dengan nasi, lauk, dan sayuran, terkejut mendapati menu yang disalurkan berupa makanan ringan atau snack.
Kepala Sekolah SDN Pondok Betung 01, Hamidah, mengungkapkan keterkejutannya atas perubahan ini. Ia menyoroti bahwa sosialisasi awal program MBG beberapa bulan lalu bahkan melibatkan ahli gizi. Perubahan menu menjadi snack baru diinformasikan pada Kamis (12/6/2025). Alasan yang diberikan oleh penyedia MBG adalah bahwa jam pembelajaran di sekolah selama bulan Juni tidak berlangsung penuh. Kekhawatiran akan makanan yang terbuang percuma jika siswa tidak masuk menjadi dasar perubahan tersebut.
Berikut poin-poin penting terkait perubahan menu MBG:
- Keterkejutan Pihak Sekolah: Kepala sekolah dan guru terkejut dengan perubahan menu dari makanan berat menjadi snack.
- Alasan Perubahan: Jam sekolah yang tidak penuh selama bulan Juni menjadi alasan utama penyedia mengubah menu.
- Kandungan Gizi: Pihak sekolah mempertanyakan kandungan gizi snack dan meminta jaminan dari penyedia.
- Distribusi Snack: Snack MBG didistribusikan melalui wali kelas atau orang tua murid saat pembagian rapor.
Kendati demikian, pihak sekolah menerima penyaluran snack MBG dengan syarat pihak penyedia menjamin kandungan gizi yang sesuai. Pihak penyedia mengklaim bahwa snack yang didominasi biskuit tersebut telah disesuaikan kandungan gizinya untuk setiap tingkat kelas. Selama sepekan terakhir, siswa SDN Pondok Betung 01 telah menerima MBG berupa makanan ringan yang dibagikan dua hingga tiga kali seminggu.
Hamidah berharap agar pada tahun ajaran baru mendatang, program MBG dapat kembali disalurkan dalam bentuk makanan berat sesuai dengan rencana awal yang telah disosialisasikan. Pihak MBG pun telah menjanjikan hal serupa. Perubahan yang terjadi ini memunculkan pertanyaan tentang efektivitas program dan dampaknya terhadap pemenuhan gizi siswa. Evaluasi dan perencanaan yang matang diperlukan agar program MBG dapat berjalan sesuai tujuan dan memberikan manfaat optimal bagi para siswa.