GAPKI Jalin Kemitraan Strategis dengan IPOSS untuk Diplomasi Sawit Global
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri kelapa sawit Indonesia di kancah global. Kemitraan ini diumumkan sebagai respons terhadap meningkatnya tantangan keberlanjutan dan persepsi negatif yang kerap menghantui industri ini.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menekankan bahwa kolaborasi lintas lembaga seperti ini menjadi krusial untuk memastikan kelapa sawit Indonesia tetap relevan dan berkontribusi positif, baik secara domestik maupun internasional. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara GAPKI dan IPOSS menandai komitmen bersama untuk menghadapi tantangan tersebut secara komprehensif.
Ruang lingkup kerjasama ini mencakup beberapa area strategis, antara lain:
- Pengembangan Basis Data Industri Sawit: Mewujudkan data yang akurat dan terpusat untuk menjadi landasan pengambilan keputusan yang tepat dan terinformasi.
- Strategi Komunikasi Industri: Merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang efektif untuk menyampaikan narasi positif tentang kelapa sawit Indonesia kepada publik global.
- Riset dan Advokasi Kebijakan: Melakukan penelitian mendalam dan advokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri sawit yang berkelanjutan.
GAPKI meyakini bahwa sinergi dengan IPOSS akan memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kapasitas kelembagaan, pemberdayaan sumber daya manusia di sektor pertanian kelapa sawit, serta memfasilitasi kemitraan usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Harapannya, kolaborasi ini akan semakin memperkuat peran industri sawit sebagai motor penggerak perekonomian nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Lebih lanjut, Eddy Martono menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah proaktif dalam membangun narasi yang kuat dan berbasis data untuk membela kepentingan industri sawit Indonesia di mata dunia. Hal ini menjadi semakin penting mengingat berbagai isu dan regulasi global yang berpotensi menghambat perkembangan industri ini.
Ketua Pengurus IPOSS, Nanang Hendarsah, menyambut baik kepercayaan dan komitmen yang diberikan oleh GAPKI. Ia memandang MoU ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah deklarasi semangat bersama untuk memajukan industri sawit nasional. Nanang menyoroti berbagai tantangan kompleks yang dihadapi industri sawit, mulai dari regulasi global seperti EUDR (European Union Deforestation Regulation), kebutuhan hilirisasi, hingga upaya peningkatan produktivitas.
Menurut Nanang, kolaborasi berbasis riset, advokasi, dan komunikasi menjadi kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Ia berharap kemitraan ini akan menjadi momentum untuk gerakan bersama yang lebih konkret di lapangan, dengan fokus pada pemberdayaan petani, penguatan data, dan menjaga keberlanjutan industri sawit Indonesia. IPOSS berkomitmen untuk memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan visi bersama ini, sehingga industri sawit Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.