Tragedi Padang Pariaman: Pembunuhan Berantai Terungkap, Tiga Wanita Jadi Korban, Satu Dimutilasi
Kasus pembunuhan berantai yang menggemparkan Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya terkuak. Satria Johanda (25), seorang pemuda setempat, diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan terhadap tiga orang wanita. Salah satu korban, Septia Ananda, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh termutilasi.
Penemuan potongan tubuh Septia di aliran Sungai Batang Anai pada Selasa (17/6/2025) menjadi titik awal penyelidikan. Tim forensik berhasil mengidentifikasi korban berdasarkan ciri-ciri fisik dan pengakuan keluarga. Penyelidikan intensif kemudian mengarah kepada Satria Johanda, yang akhirnya ditangkap pada Kamis (19/6/2025).
Dalam pemeriksaan, Satria mengakui perbuatannya dan menyebutkan dua nama korban lainnya, yaitu Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24). Lebih mengejutkan lagi, Siska Oktavia adalah kekasih dari pelaku sendiri. Satria mengaku telah membuang mayat kedua korban ke dalam sebuah sumur tua di dekat rumahnya. Polisi segera melakukan penggalian di sumur tersebut untuk mencari bukti-bukti yang menguatkan pengakuan pelaku.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menyatakan bahwa kasus ini telah memenuhi unsur pembunuhan berantai. Pihaknya masih terus mendalami motif pelaku dan mencari tahu apakah ada korban lain selain tiga nama yang telah disebutkan. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat setempat.
Penemuan Potongan Tubuh dan Identifikasi Korban
Penemuan potongan tubuh tanpa kepala, tangan, dan kaki di Sungai Batang Anai pada awalnya membuat bingung pihak kepolisian. Namun, berkat kerja keras tim identifikasi, potongan tubuh tersebut berhasil diidentifikasi sebagai Septia Adinda, seorang wanita yang bekerja di Padang. Identifikasi dilakukan setelah orang tua korban datang ke Rumah Sakit Bhayangkara dan mengenali ciri-ciri fisik anaknya.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan Septia Ananda diduga karena sakit hati akibat masalah utang piutang. Satria mengaku korban memiliki utang sebesar Rp 3,5 juta dan selalu mengelak saat ditagih. Emosi yang memuncak membuat pelaku gelap mata dan melakukan tindakan keji tersebut. Meski demikian, polisi masih terus mendalami motif sebenarnya dan tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut.
Hilangnya Siska Oktavia dan Keterlibatan Pelaku
Fakta yang lebih mengejutkan terungkap bahwa salah satu korban, Siska Oktavia, adalah kekasih dari pelaku. Siska dilaporkan hilang sejak Januari 2024. Ironisnya, Satria Johanda adalah orang pertama yang melaporkan kehilangan Siska ke polisi. Hal ini membuat keluarga korban tidak menaruh curiga terhadap pelaku. Namun, seiring berjalannya waktu, kecurigaan mulai muncul setelah Satria memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Menurut sepupu Siska, Suji Selsya Utami (28), sebelum menghilang, Siska sempat mengatakan ingin mengambil uang dari Satria. Setelah itu, Siska tidak pernah kembali. Suji juga menambahkan bahwa selama proses pencarian, Satria terlihat aktif membantu keluarga korban. Hal ini semakin membuat keluarga korban tidak menyangka bahwa Satria adalah pelaku pembunuhan.
Meninggalnya Ibu Korban di Lokasi Penggalian Sumur
Tragedi ini semakin menyayat hati dengan meninggalnya Nila Yusnita, ibu dari Siska Oktavia. Nila meninggal dunia saat menyaksikan proses pembongkaran sumur yang diduga menjadi tempat pembuangan mayat anaknya. Nila sempat pingsan di lokasi kejadian dan dinyatakan meninggal dunia saat diperiksa oleh tim medis. Kehilangan orang yang dicintai secara tragis tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga korban.
Pembunuhan Berantai yang Mengerikan
Kapolres Faisol Amir menegaskan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berantai yang mengerikan. Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengungkap seluruh fakta dan motif pelaku. Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap orang-orang di sekitar kita.