Integrasi Tokopedia-TikTok Shop Dikeluhkan UMKM: Perubahan Seller Center Jadi Sorotan

Integrasi Platform E-commerce Picu Reaksi Pelaku UMKM

Langkah integrasi antara Tokopedia dan TikTok Shop melalui pembentukan seller center terpadu menuai beragam reaksi dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Platform yang digadang-gadang dapat menyederhanakan pengelolaan bisnis online ini justru menimbulkan keluhan dari sebagian penggunanya.

Aditia Grasio Nelwan, Head of Communication Tokopedia and TikTok E-commerce, menjelaskan bahwa seller center baru ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi para penjual dalam mengatur, memantau, dan mengelola toko serta produk mereka di kedua platform sekaligus. Tujuannya adalah agar pelaku usaha tidak perlu lagi repot memantau penjualan dari dua platform yang berbeda.

"Dulu, jika seorang penjual memiliki toko di Tokopedia dan TikTok Shop, mereka harus membuka seller center masing-masing untuk melihat total penjualan. Sekarang, dengan seller center yang baru, mereka dapat melihat data penjualan dari kedua platform dalam satu tempat," ujar Aditia.

Aditia juga menekankan bahwa integrasi ini tidak memaksa pelaku usaha untuk berjualan di kedua platform. Mereka diberikan fleksibilitas untuk memilih apakah ingin berjualan di Tokopedia, TikTok Shop, atau keduanya. Namun, ia mengakui bahwa proses transisi ke seller center baru ini membutuhkan adaptasi dari para pelaku usaha.

"Kami memberikan kebebasan kepada seller untuk memilih apakah mereka ingin langsung berjualan di kedua platform atau membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Semua tergantung pada strategi masing-masing seller," jelasnya.

Perubahan Fitur dan Sosialisasi

Tokopedia telah mengurangi fitur-fitur pada seller center lamanya. Hal ini mendorong para pelaku usaha untuk beralih ke seller center yang baru. Aditia menjelaskan bahwa seller yang masih menggunakan seller center Tokopedia lama masih dapat melakukan jual beli dan mengedit produk, namun tidak dapat memasang iklan atau menambahkan produk baru.

Untuk membantu proses transisi ini, Tokopedia dan TikTok Shop secara rutin mengadakan sosialisasi dan webinar untuk memberikan panduan kepada para seller. Webinar ini mencakup berbagai topik, mulai dari cara mengunggah produk, mengatur iklan, hingga mengelola keuangan.

Keluhan Pengguna Mencuat

Walaupun bertujuan untuk mempermudah, seller center TikTok Shop menuai keluhan dari sejumlah pelaku usaha. Beberapa pengguna menilai user interface (UI) seller center TikTok Shop lebih rumit dan membingungkan dibandingkan dengan seller center Tokopedia sebelumnya.

Keluhan-keluhan tersebut mencuat di media sosial, di mana beberapa penjual mengungkapkan kesulitan dalam proses migrasi dan adaptasi dengan platform yang baru. Beberapa seller bahkan mempertimbangkan untuk beralih ke platform e-commerce lain karena merasa kebijakan baru ini kurang menguntungkan bagi mereka.