Rionny Mainaky Pegang Kendali Masa Depan Rinov/Mentari di Pelatnas PBSI
Masa depan pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari kini berada di tangan pelatih kepala ganda campuran PBSI, Rionny Mainaky. Hal ini menyusul performa pasangan tersebut yang dinilai belum memenuhi ekspektasi, meskipun telah dipasangkan kembali sejak Kejuaraan Asia 2025.
Keputusan ini sekaligus menjadi jawaban atas pernyataan Rinov sebelumnya, yang sempat mengungkapkan keinginannya untuk beristirahat sementara waktu kepada pelatih karena merasa permainannya mengalami stagnasi. Setelah kembali dipasangkan, Rinov/Mentari hanya mampu mencapai babak perempat final Kejuaraan Asia 2025. Hasil serupa tidak membaik di turnamen berikutnya, Singapore Open, di mana mereka tersingkir di babak 32 besar. Tren negatif ini berlanjut di Indonesia Open 2025 dengan hasil yang sama.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, menegaskan bahwa evaluasi mendalam terus dilakukan untuk mengukur pencapaian Rinov/Mentari. "Itu kembali lagi ke kebijakan pelatih, itu salah satu program dari pelatih, bagaimana meningkatkan performa atletnya. Salah satunya memberikan waktu untuk diskusi komunikasi dengan keluarga itu adalah program pelatih. Kalau dibutuhkan silakan," ujar Eng Hian.
Eng Hian juga menambahkan bahwa Rinov/Mentari tetap berlatih seperti biasa di Pelatnas PBSI, Cipayung. Fokus utama evaluasi adalah membandingkan pencapaian mereka dengan target yang telah ditetapkan. PBSI memiliki ekspektasi yang jelas terhadap para atletnya, disesuaikan dengan level, usia, dan pengalaman mereka di Pelatnas. Target-target tersebut mencakup pencapaian seperti semifinal, final, atau bahkan juara di turnamen-turnamen tertentu. Jika target tidak tercapai, maka tanggung jawab berada di pundak pelatih untuk mencari solusi.
Dalam pantauan terkini, Rinov terlihat berlatih bersama rekan-rekannya di Pelatnas, termasuk Dejan Ferdinansyah. Mereka menjalani sesi game dengan format 2 vs 4 di bawah pengawasan langsung Rionny Mainaky dan Koordinator Tim Pelatih PBSI, Mulyo Handoyo.
Meski demikian, keputusan final mengenai kelanjutan atau perombakan pasangan Rinov/Mentari belum diambil. Komposisi ganda campuran Indonesia saat ini juga menjadi pertimbangan, mengingat jumlah pasangan yang tidak genap. Eng Hian memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pelatih untuk menentukan langkah terbaik. PBSI telah menargetkan jumlah gelar yang harus diraih oleh sektor ganda campuran, ganda putra, dan tunggal putra hingga akhir tahun 2025, dengan level turnamen yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing atlet.
"Belum (ada keputusan apapun). Merombak? Iya kemungkinan masih bisa. Mungkin. Kami beri opsi sebesar besarnya, seluas-luasnya kepada pelatih, yang kami harapkan, targetkan, sampai akhir tahun (2025) mix double berapa gelar? Ganda putra berapa kelar? Tunggal putra berapa gelar? Dengan levelnya masing-masing," ungkap Eng Hian.
Eng Hian mencontohkan bahwa target yang ditetapkan untuk atlet muda seperti Moh. Zaki Ubaidillah dan Alwi Farhan akan berbeda dengan target untuk atlet yang lebih senior dan berpengalaman. PBSI akan menyesuaikan target dengan kemampuan atlet, namun tetap mengharapkan pencapaian yang signifikan. Jika target tidak tercapai, evaluasi mendalam akan dilakukan untuk mencari penyebab dan solusi.
Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:
- Masa depan Rinov/Mentari berada di tangan Rionny Mainaky.
- Performa Rinov/Mentari belum memenuhi ekspektasi PBSI.
- Eng Hian memberikan kebebasan kepada pelatih untuk menentukan langkah terbaik.
- PBSI menargetkan jumlah gelar untuk setiap sektor hingga akhir tahun 2025.