Pabrik Panel Surya Terintegrasi Terbesar di Indonesia Resmi Beroperasi di Kendal
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara resmi membuka operasional pabrik sel surya dan modul surya terintegrasi milik PT Trina Mas Agra Indonesia (PT TMAI) yang berlokasi strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah. Investasi monumental senilai Rp 1,5 triliun ini menjadikan pabrik tersebut sebagai fasilitas produksi panel surya terbesar di Indonesia, menandai babak baru dalam pengembangan energi terbarukan di tanah air.
Proyek ambisius ini merupakan buah kolaborasi strategis antara Trina Solar Co Ltd, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Sinarmas Group), PT PLN Indonesia Power Renewable, dan PT Agra Surya Energy. Kehadiran PT TMAI diharapkan menjadi katalisator dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, sejalan dengan komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan.
"Peresmian pabrik ini merupakan tonggak sejarah bagi industri nasional, menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi pemain kunci dalam rantai pasok energi surya global. Dengan beroperasinya pabrik sel surya terbesar di Indonesia di KEK Kendal, kita semakin dekat dengan target peningkatan penggunaan energi terbarukan melalui penguatan ekosistem produksi panel surya dalam negeri," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutannya.
Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui, berdasarkan data Institute for Essential Services Reform (IESR) per Juni 2024, kapasitas produksi modul surya dalam negeri telah mengalami peningkatan sebesar 2,3 persen. Namun, ia menekankan bahwa efisiensi dan daya saing harga produk lokal masih menjadi tantangan yang perlu diatasi. Harga panel surya buatan dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan produk impor, selisihnya mencapai 30-45 persen.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya harga panel surya lokal adalah belum banyak produsen dalam negeri yang memiliki sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau KIR 1. Sertifikasi ini menjadi penting karena menjadi syarat utama bagi lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan. Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada PT TMAI yang telah berhasil memperoleh sertifikat KIR 1, yang akan membuka pintu bagi akses pembiayaan yang lebih mudah.
"Saya mengucapkan selamat kepada PT TMAI atas keberhasilan meraih sertifikat KIR 1. Ini merupakan langkah penting yang akan memperkuat posisi perusahaan dalam industri panel surya nasional," kata Agus.
Lokita Prasetya, Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), menjelaskan bahwa investasi sebesar Rp 1,5 triliun tersebut tidak hanya menciptakan fasilitas produksi berteknologi tinggi, tetapi juga menyerap tenaga kerja hingga 640 orang. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Dengan beroperasinya pabrik panel surya terintegrasi ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor panel surya, meningkatkan daya saing industri energi terbarukan dalam negeri, dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, pemanfaatan energi surya yang semakin luas akan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan pelestarian lingkungan.