Erupsi Lewotobi Lumpuhkan Penerbangan di Labuan Bajo, Ribuan Penumpang Terdampak
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi terhadap Penerbangan di Labuan Bajo
Labuan Bajo, sebuah kota yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), merasakan dampak signifikan dari aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Sebaran abu vulkanik yang dihasilkan oleh erupsi gunung tersebut telah mengganggu operasional Bandara Internasional Komodo, menyebabkan pembatalan sejumlah penerbangan.
Kepala Bandara Internasional Komodo, Ceppy Triono, mengonfirmasi bahwa pada tanggal 18 Juni 2025, total terdapat 26 penerbangan berjadwal yang terdampak. Dari jumlah tersebut, 18 penerbangan dibatalkan, sementara 8 penerbangan lainnya tetap beroperasi sesuai jadwal. Pembatalan penerbangan ini berdampak pada ribuan penumpang yang berencana tiba atau berangkat dari Labuan Bajo.
-
Data Penerbangan Terdampak:
- Total Penerbangan Berjadwal: 26
- Penerbangan Dibatalkan: 18
- Penerbangan Normal: 8
-
Jumlah Penumpang Terdampak:
- Kedatangan (Cancel Flight): 1.035 penumpang
- Keberangkatan (Cancel Flight): 1.131 penumpang
- Total Penumpang Terdampak (Cancel Flight): 2.166 penumpang
-
Jumlah Penumpang Penerbangan Normal:
- Kedatangan (Normal Flight): 363 penumpang
- Keberangkatan (Normal Flight): 594 penumpang
- Total Penumpang (Normal Flight): 957 penumpang
Untuk mengatasi penumpukan penumpang dan memastikan kelancaran operasional, pihak bandara telah memperpanjang jam operasional hingga pukul 01.00 WITA dini hari. Saat ini, status operasional Bandara Komodo telah kembali normal, memungkinkan penerbangan untuk dilanjutkan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Erupsi Gunung Lewotobi menjadi pengingat akan kerentanan wilayah Indonesia terhadap aktivitas vulkanik. Gangguan terhadap operasional bandara tidak hanya berdampak pada para pelancong tetapi juga pada perekonomian daerah. Diharapkan pihak terkait terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif dari erupsi gunung berapi di masa mendatang.