Inflasi Pengaruhi Alokasi Keuangan Masyarakat: Tabungan Tetap Jadi Prioritas?

markdown Kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi, telah memicu perubahan signifikan dalam cara masyarakat mengelola keuangan mereka. Survei terbaru dari YouGov Indonesia menunjukkan, mayoritas responden merasakan peningkatan pengeluaran dalam setahun terakhir, namun tetap berupaya menyisihkan dana untuk ditabung.

Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia, mengungkapkan bahwa generasi milenial mengalami lonjakan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan kelompok usia lainnya. Kebutuhan pokok seperti belanja sehari-hari (groceries), pulsa, pembayaran listrik, dan produk perawatan diri (personal care) menjadi pos pengeluaran utama.

"Meski demikian, menariknya, generasi milenial juga meningkatkan alokasi dana untuk tabungan," ujar Edward dalam konferensi pers di Jakarta.

Survei tersebut juga menyoroti perbedaan prioritas pengeluaran antar generasi. Milenial dan Generasi X cenderung mengutamakan kebutuhan rumah tangga dan pendidikan. Sementara itu, Generasi Z lebih fokus pada kebutuhan pribadi seperti pakaian dan makanan di luar rumah.

Di sisi lain, responden dari berbagai generasi kompak mengurangi pengeluaran untuk barang-barang non-esensial seperti pakaian, hiburan (entertainment), dan perangkat elektronik.

"Milenial mengurangi pengeluaran untuk tabungan dalam jumlah kecil. Mereka juga memangkas anggaran untuk makanan siap saji dan perjalanan ke luar negeri," jelas Edward.

Generasi X, yang lebih matang secara usia, tercatat mengurangi pengeluaran untuk makan di restoran dan membeli pakaian dalam 12 bulan terakhir. Sementara itu, Generasi Z justru mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan yang lebih mendasar, seperti perawatan kesehatan, belanja harian, dan makan di luar.

Pergeseran kebiasaan ini berdampak langsung pada keputusan finansial, terutama dalam hal menabung. Hampir separuh responden (49%) menyatakan tetap menabung, meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit dari rencana awal. Tren ini terutama terlihat pada individu yang bekerja penuh waktu (full-time).

Selain itu, survei juga menemukan bahwa masyarakat semakin sadar dalam mengelola keuangan mereka. Banyak responden yang mengaku lebih sering memantau dan mencatat pengeluaran mereka.

"Pemahaman mendalam tentang perubahan perilaku masyarakat Indonesia sangat penting agar kita dapat beradaptasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat di masa depan," pungkas Edward.

Survei YouGov Indonesia ini melibatkan 2.000 responden (laki-laki dan perempuan) berusia di atas 18 tahun dan dilaksanakan pada bulan April 2025.