Rob Landa Pantura Demak, Aktivitas Transportasi Terhambat
Banjir rob kembali melumpuhkan sebagian wilayah Pantura Sayung, Demak, Jawa Tengah, pada Kamis (19/6/2025). Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, memperparah kondisi yang sebelumnya telah tergenang sejak Selasa (17/6/2025). Dampaknya, arus lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan Semarang dan Demak mengalami gangguan signifikan.
Pantauan di lapangan menunjukkan genangan air terparah terjadi di depan PT HIT, meluas hingga satu kilometer di kedua jalur jalan. Ketinggian air yang signifikan membuat pengendara sepeda motor enggan melintas. Alasannya adalah potensi mogok akibat air yang masuk ke mesin. Banyak pengendara motor memilih jalur alternatif yang meskipun kurang nyaman karena kondisinya terjal dan berbatu, dianggap lebih aman daripada harus mendorong motor yang mogok.
Seorang pengendara motor bernama Andik (35) mengatakan, "Tidak (berani) lewat, takut mogok," saat ditemui di lokasi.
Guna mengatasi masalah ini, Polres Demak telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara yang terdampak banjir rob. Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugaraha, sebelumnya telah mengumumkan beberapa opsi rute alternatif. Salah satunya adalah melalui Halte Buyaran-Guntur-Karangawen-Mranggen-Semarang. Jalur ini disarankan bagi kendaraan pribadi yang ingin menghindari genangan air di Pantura Sayung.
Selain itu, jalur alternatif lain yang bisa digunakan adalah melalui Onggorawe, Kecamatan Sayung. Rute ini melewati Jembatan Onggorawe-Bulusari-Sayung-Mranggen-Semarang. Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat melintas di wilayah Pantura Sayung, terutama saat kondisi banjir rob.
Diharapkan dengan adanya jalur alternatif ini, masyarakat tetap dapat beraktivitas meski banjir rob melanda. Pihak kepolisian juga terus memantau situasi dan kondisi di lapangan untuk memberikan bantuan dan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan. Kerjasama antara berbagai pihak diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari banjir rob ini.