Hadania Rayakan Penemuan Jati Diri dalam Pameran Seni Multidisiplin '39 is 0'
Dokter gigi spesialis periodonsia, drg. Hardini Dyah Astuti, Sp.Perio, yang dikenal dengan nama pena Hadania, mengeksplorasi persimpangan antara sains dan seni dalam pameran terbarunya bertajuk '39 is 0'. Pameran ini menjadi wadah bagi Hadania untuk meluncurkan dua buku, 'My Rhapsody in Blue' dan '39 is 0', serta kartu oracle berjudul 'Sacred Feminine'.
Pameran yang berlangsung di Galeri Cemara 6, Jakarta, dari tanggal 18 hingga 22 Juni 2025, menampilkan perjalanan Hadania dalam menemukan dan merayakan jati dirinya. Melalui karya-karyanya, ia mengajak pengunjung untuk merenungkan makna mendalam tentang identitas dan kebahagiaan.
"Seni bagi saya lebih dari sekadar keterampilan teknis; ia adalah kepekaan batin yang memandu saya dalam setiap kreasi," ungkap Hadania saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (18/6/2025). "Tahun lalu, ketika saya berusia 39 tahun, saya mulai introspeksi diri, mencari makna yang lebih dalam. Dari proses inilah trilogi karya ini lahir, sebagai representasi perjalanan menemukan diri saya yang sejati."
Kisah-kisah batin Hadania diungkapkan melalui puisi, fotografi, dan berbagai medium perenungan spiritual. Baginya, menciptakan seni bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang rasa yang dihasilkan dan dibagikan.
"Memotret dan menulis adalah cara saya menikmati proses berkarya," jelasnya. "Saya berusaha menjadi seniman yang tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga menghidupkan perasaan dan intuisi dalam setiap sentuhan."
Trilogi karya ini, yang lahir dari pertanyaan mendasar 'Siapa saya sebenarnya?', diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan introspeksi dan menemukan jawaban atas pertanyaan serupa.
Menjelang usia 40 tahun, Hadania memilih untuk mendefinisikan dirinya sebagai seorang perempuan yang terus belajar untuk meraih kebahagiaan. Pameran ini menjadi platform baginya untuk berbagi pengalaman dan membuka ruang refleksi bagi para pengunjung.
"Saya berharap pameran ini dapat menjadi jembatan bagi saya dan para pengunjung untuk saling bertukar pengalaman dan memberikan ruang untuk refleksi yang mendalam. Saya sangat menantikan kehadiran publik untuk bersama-sama menikmati dan merayakan karya-karya ini," pungkasnya.
Karya yang dipamerkan:
- Buku 'My Rhapsody in Blue'
- Buku '39 is 0'
- Kartu oracle 'Sacred Feminine'