Hujan deras yang mengguyur wilayah Grobogan, Jawa Tengah, pada hari Rabu, 18 Juni 2025, menyebabkan Sungai Tanggirejo meluap dan memicu banjir yang menggenangi permukiman warga. Akibatnya, puluhan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, terjebak di rumah masing-masing dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter. Menanggapi situasi darurat ini, Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) melalui jajaran Polres Grobogan bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir.

Prioritas utama dalam operasi ini adalah menyelamatkan warga yang rentan, termasuk lansia, anak-anak, dan balita. Tim evakuasi yang terdiri dari personel Polres Grobogan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dan relawan, menggunakan perahu karet untuk menjangkau rumah-rumah warga yang terisolasi oleh genangan air. Petugas dengan sigap menyusuri jalanan yang terendam banjir, menggendong lansia dan balita, serta menuntun warga lainnya menuju perahu karet untuk dibawa ke tempat yang aman.

Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, menegaskan komitmennya untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, terutama di saat-saat sulit seperti ini. Beliau menyampaikan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama dalam penanganan bencana banjir ini. Polres Grobogan telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan warga terdampak banjir segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

Operasi evakuasi terus berlangsung hingga seluruh warga yang terjebak berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah daerah dan berbagai organisasi kemanusiaan juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, pakaian, dan selimut kepada para pengungsi. Diharapkan dengan upaya bersama ini, warga Desa Tanggirejo dapat segera pulih dari dampak banjir dan kembali beraktivitas seperti semula.

Berikut adalah beberapa bantuan yang disalurkan:

• Makanan siap saji
• Air bersih
• Pakaian layak pakai
• Obat-obatan
• Selimut

Banjir yang melanda Grobogan ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan sistem drainase, memperkuat tanggul sungai, dan melakukan penghijauan di daerah resapan air guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang.