Kebiasaan Sepele Pengemudi yang Memperpendek Usia Transmisi Otomatis Konvensional

Transmisi otomatis konvensional menawarkan kemudahan berkendara, namun di balik kemudahan tersebut, terdapat potensi kerusakan jika pengoperasiannya tidak tepat. Beberapa kebiasaan pengemudi, yang seringkali dianggap sepele, ternyata dapat menjadi penyebab utama kerusakan pada transmisi jenis ini.

Salah satu kesalahan umum adalah menahan tuas transmisi pada posisi 'D' (Drive) saat berhenti di lampu merah atau kemacetan. Meskipun mobil tetap diam, tindakan ini sebenarnya memberikan tekanan terus-menerus pada torque converter. Imun, seorang mekanik spesialis mobil Ford, menjelaskan bahwa kebiasaan ini akan membuat oli transmisi menjadi lebih cepat panas. Panas berlebih ini kemudian mempercepat keausan kampas kopling di dalam gearbox.

Selain itu, penting bagi pengemudi untuk memiliki kepekaan terhadap kondisi mobil. Arif, pemilik bengkel spesialis Nissan dan Datsun, menekankan pentingnya respons cepat terhadap indikasi overheating. Suhu mesin yang terlalu tinggi dapat berdampak negatif pada transmisi otomatis konvensional. Oleh karena itu, pengemudi disarankan untuk segera mengambil tindakan yang tepat jika mendeteksi masalah ini.

Pergantian gigi yang terburu-buru, terutama saat memindahkan tuas dari posisi maju (D) ke mundur (R) atau sebaliknya tanpa menunggu mobil berhenti sepenuhnya, juga dapat menyebabkan kerusakan serius. Mahfud, pemilik sebuah bengkel mobil, menjelaskan bahwa tindakan ini memberikan beban puntir yang besar pada komponen gearbox, khususnya sun gear. Akibatnya, komponen tersebut dapat menjadi aus atau bahkan patah.

Berikut adalah daftar kebiasaan buruk yang perlu dihindari agar transmisi otomatis konvensional tetap awet:

  • Menahan tuas transmisi di posisi 'D' saat berhenti lama.
  • Mengabaikan indikasi overheating pada mesin.
  • Memindahkan tuas transmisi maju-mundur tanpa berhenti sempurna.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut, pengemudi dapat memperpanjang umur transmisi otomatis konvensional dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan. Perawatan rutin dan penggantian oli transmisi secara berkala juga merupakan faktor penting untuk menjaga performa dan keawetan sistem transmisi.