Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas: Perbaikan Jalan Lintas Timur Jambi-Palembang Diprediksi Berlangsung 10 Hari

Perbaikan Jalan Picu Potensi Kemacetan di Jalan Lintas Timur Jambi-Palembang

Perbaikan jalan sepanjang 80 meter di ruas Jalan Lintas Timur Jambi-Palembang diperkirakan akan menyebabkan gangguan lalu lintas signifikan dalam kurun waktu 10 hari mendatang. Ruas jalan yang menjadi fokus perbaikan tersebut berada di sekitar KM 14 Mestong, mendekati gerbang Tol Baleno. Sebelumnya, lokasi ini sempat viral di media sosial akibat antrean kendaraan yang mengular hingga mencapai 4 kilometer.

Menurut keterangan dari PPK 1.4 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Fachmi Fajar Kurniawan, pekerjaan perbaikan sempat dihentikan sementara akibat dampak kemacetan yang ditimbulkan. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan evaluasi strategi pelaksanaan yang lebih efektif.

"Kami menghentikan pekerjaan karena menyebabkan kemacetan," ujar Fachmi.

Fachmi menjelaskan bahwa kerusakan jalan yang cukup parah menjadi penyebab utama perbaikan yang memakan waktu. Kondisi jalan yang rusak berat mengharuskan perbaikan dilakukan hingga ke bagian pondasi jalan.

"Jalan sepanjang 80 meter rusak berat sehingga perlu pekerjaan sampai dengan pondasi jalan," terangnya.

Koordinasi dan Strategi Pengaturan Lalu Lintas

Saat ini, BPJN Jambi tengah berkoordinasi dengan Polres Muaro Jambi untuk menyusun strategi pengaturan lalu lintas yang lebih baik. Pekerjaan perbaikan akan dilanjutkan setelah mendapatkan masukan dan izin dari pihak kepolisian.

"Saat ini sedang dievaluasi bersama dengan Polres Muaro Jambi dan pekerjaan akan kembali dilanjutkan setelah mendapat gambaran strategi pelaksanaan atau izin dari rekan-rekan kepolisian," jelasnya.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kemacetan adalah volume kendaraan yang tinggi, terutama di area persimpangan, serta banyaknya kendaraan berat yang melintas.

"Perbaikan jalan sangat penting dilakukan untuk keselamatan pengendara," imbuhnya.

Kondisi cuaca, khususnya hujan, juga menjadi kendala karena menyebabkan material galian jalan menjadi basah dan sulit dilalui.

Penerapan Sistem Buka Tutup dan Pemanfaatan Bahu Jalan

Sebagai solusi sementara, BPJN Jambi berencana menerapkan sistem buka tutup dan memanfaatkan bahu jalan sebagai jalur alternatif. Koordinasi dengan kepolisian terus dilakukan untuk memastikan kelancaran pengaturan lalu lintas.

"Saat ini sudah mulai lancar dan terurai, pengaturan strategi kerja dan pengaturan lalu lintas kami selalu koordinasi dengan pihak Polres Muaro Jambi," kata Fachmi.

Secara teknis, pekerjaan perbaikan diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu 10 hari. Namun, kelancaran lalu lintas akan menjadi faktor penentu utama.

"Lalu lintasnya sangat ramai terutama kendaraan angkutan berat," ungkapnya.

Fachmi mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintas di jalur tersebut dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

"Kami sampaikan permohononan maaf atas ketidaknyamanan ini," tuturnya.

Tol Belum Jadi Solusi Utama

Fachmi juga menjelaskan bahwa keberadaan Tol Trans-Sumatera belum sepenuhnya menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan selama proses perbaikan jalan. Hal ini disebabkan karena akses menuju dan dari tol tetap harus melalui ruas jalan yang sedang diperbaiki.

"Dari Jambi menuju tol dan dari tol ke Jambi tetap harus melalui ruas yang diperbaiki," jelasnya.

Posisi gerbang tol di Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang berada setelah titik perbaikan jalan jika dari arah Kota Jambi, menyebabkan tol belum dapat sepenuhnya dialihkan sebagai jalur alternatif.