Erupsi Lewotobi Laki-laki Sebabkan Penundaan Penerbangan Massal di Bandara Komodo
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terhadap Jadwal Penerbangan di Bandara Komodo
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebabkan gangguan signifikan pada operasional Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ratusan penerbangan mengalami penundaan dan pembatalan, berdampak pada ribuan penumpang.
Akibat aktivitas vulkanik tersebut, sebanyak 2.166 penumpang mengalami dampak langsung akibat pembatalan penerbangan. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono, menjelaskan bahwa pembatalan penerbangan mempengaruhi kedatangan 1.035 penumpang dan keberangkatan 1.131 penumpang.
Menurut Ceppy, Bandara Komodo seharusnya melayani 26 penerbangan. Namun, sebagian besar penerbangan dibatalkan oleh maskapai penerbangan sejak pagi hingga sore hari. Meskipun demikian, delapan penerbangan berhasil beroperasi secara normal pada sore hingga tengah malam.
Otoritas Bandara Komodo mengambil langkah antisipatif dengan memperpanjang jam operasional bandara. Awalnya, bandara dijadwalkan untuk beroperasi hingga pukul 20.00 WITA, namun diperpanjang hingga pukul 01.00 WITA dini hari. Delapan penerbangan yang beroperasi selama perpanjangan jam operasional tersebut berhasil mengangkut total 957 penumpang. Rinciannya, 363 penumpang tiba dan 594 penumpang berangkat melalui penerbangan normal tersebut.
Rincian Dampak Erupsi pada Penerbangan:
- Total Penumpang Terdampak: 2.166
- Penumpang Kedatangan yang Terdampak: 1.035
- Penumpang Keberangkatan yang Terdampak: 1.131
- Total Penerbangan yang Seharusnya Beroperasi: 26
- Penerbangan yang Dibatalkan: 18
- Penerbangan yang Beroperasi Normal: 8
- Total Penumpang yang Diangkut oleh Penerbangan Normal: 957
- Penumpang Kedatangan (Penerbangan Normal): 363
- Penumpang Keberangkatan (Penerbangan Normal): 594
Situasi ini menyoroti betapa rentannya transportasi udara terhadap aktivitas vulkanik. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana bencana alam dapat menyebabkan gangguan besar pada perjalanan udara dan mempengaruhi ribuan orang.