Pemerintah Singapura dan keluarga Kerajaan Johor, yang dipimpin oleh Pemangku Raja Johor, Ismail Ibrahim, baru-baru ini menyepakati pertukaran lahan yang signifikan. Kesepakatan ini melibatkan lahan milik negara yang berlokasi strategis di dekat Singapore Botanic Gardens, ditukar dengan lahan pribadi milik Pemangku Raja Johor.

Menurut keterangan resmi dari Urban Redevelopment Authority (URA), lembaga perencanaan perkotaan nasional Singapura, pertukaran ini melibatkan lahan seluas 13 hektare milik Pemangku Raja Johor yang terletak di seberang Botanic Gardens, yang ditukar dengan lahan seluas 8,5 hektare milik pemerintah di lokasi yang berdekatan. URA menekankan bahwa nilai kedua bidang tanah tersebut setara dan pertukaran ini telah disetujui dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik kedua belah pihak.

URA menjelaskan bahwa Pemangku Raja Johor berencana untuk mengembangkan lahannya, dan pemerintah Singapura mendukung pengembangan ini. Pertukaran lahan ini dirancang sedemikian rupa sehingga pengembangan lahan oleh keluarga Kerajaan Johor akan berada lebih jauh dari Singapore Botanic Gardens, sebuah kawasan konservasi seluas 82 hektare yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Lokasi Singapore Botanic Gardens sangat strategis, berada dekat dengan kawasan Orchard Road yang terkenal dan dikelilingi oleh properti mewah serta berbagai kedutaan besar.

Keluarga Kerajaan Malaysia telah memiliki lahan di kawasan Tyersall Avenue selama lebih dari satu abad. Setelah pertukaran lahan ini selesai, diperkirakan keluarga Raja Malaysia akan memiliki total lahan seluas 16,6 hektare di kawasan tersebut. Analis memperkirakan bahwa lahan tersebut memiliki nilai yang sangat signifikan, mencapai lebih dari 3,6 miliar dolar Singapura atau sekitar 2,8 miliar dolar AS. Pertukaran lahan ini menunjukkan hubungan baik dan kerjasama antara Singapura dan keluarga Kerajaan Johor, serta komitmen bersama untuk pengembangan yang berkelanjutan dan pelestarian warisan alam.