Diksar Maut Mapala Unila: Kekerasan Fisik dan Keterlibatan Alumni Terungkap
Tragedi menimpa Universitas Lampung (Unila) setelah seorang mahasiswa meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Mahapel. Investigasi internal universitas mengungkap adanya praktik kekerasan yang sistematis dan keterlibatan alumni dalam kegiatan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof. Sunyono, menyatakan bahwa investigasi menemukan bukti kekerasan fisik dan psikologis yang merendahkan martabat peserta Diksar. Tindakan tersebut meliputi pencelupan kepala ke lumpur, pemukulan, pemaksaan aktivitas ekstrem yang membahayakan, dan penghinaan verbal. Temuan ini mengindikasikan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip keselamatan dan pembinaan yang seharusnya menjadi landasan kegiatan mahasiswa.
"Dari hasil investigasi yang kami lakukan, kami mendapatkan fakta adanya praktik kekerasan fisik dan psikis yang merendahkan martabat peserta diksar, termasuk tindakan mencelupkan kepala ke lumpur, pemukulan, pemaksaan aktivitas ekstrem dalam kondisi tidak aman, serta penghinaan verbal," kata Prof. Sunyono.
Lebih lanjut, Prof. Sunyono menjelaskan bahwa keterlibatan alumni dan senior Mapala dalam insiden ini memperparah situasi. Alumni, yang seharusnya memberikan bimbingan dan arahan positif, justru terindikasi sebagai pelaku langsung atau pihak yang membiarkan kekerasan terjadi. Hal ini dinilai bertentangan dengan etika dan prinsip dasar pendidikan.
Menanggapi temuan ini, pihak universitas berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang terlibat, baik mahasiswa aktif maupun alumni. Sanksi tersebut dapat berupa sanksi etik, sanksi hukum, hingga pelaporan pidana jika ditemukan unsur penganiayaan yang memenuhi unsur hukum. Selain itu, alumni yang terbukti terlibat akan dilarang berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan di Unila.
Kasus ini bermula ketika seorang mahasiswa Unila meninggal dunia setelah mengikuti Diksar Mapala. Dugaan sementara, kematian korban disebabkan oleh penganiayaan yang dilakukan oleh senior-seniornya selama kegiatan berlangsung. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban dan mengidentifikasi pelaku-pelaku yang bertanggung jawab.