Misteri Fordow: Fasilitas Nuklir Bawah Tanah Iran yang Jadi Perhatian Dunia
Fasilitas nuklir Fordow di Iran, tersembunyi jauh di bawah tanah dekat kota Qom, menjadi sorotan internasional. Kompleks ini, yang sering disebut sebagai 'bunker nuklir', memicu kekhawatiran dan spekulasi tentang program nuklir Iran.
Lokasi dan Struktur Tersembunyi
Keberadaan pasti Fordow diselimuti kerahasiaan. Namun, informasi yang diperoleh oleh intelijen Israel selama bertahun-tahun memberikan sedikit gambaran tentang struktur dan lokasinya. Aula utama fasilitas ini terletak sekitar 80 hingga 90 meter di bawah permukaan tanah. Di atas tanah, terdapat bangunan berwarna putih yang diyakini sebagai struktur pendukung luar, kemungkinan poros ventilasi untuk sirkulasi udara. Akses menuju fasilitas ini melalui empat ruas jalan menuju terowongan yang dijaga ketat, serta satu ruas jalan menuju struktur pendukung luar. Sebuah jalan melingkar mengelilingi seluruh area Fordow.
Sejarah dan Kontroversi
Pembangunan Fordow dimulai pada tahun 2004. Pada tahun 2009, citra satelit menunjukkan struktur bangunan di tengah gurun dan pegunungan. Pembangunan dipercepat dengan pembangunan struktur pendukung luar yang besar dan penggalian poros ventilasi. Iran mengklaim bahwa fasilitas ini dibangun untuk tujuan damai, tetapi negara-negara seperti Amerika Serikat meragukan niat tersebut.
Barack Obama, yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS, menyatakan bahwa ukuran dan konfigurasi fasilitas tersebut tidak sesuai dengan program damai. Iran kemudian memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa keputusan untuk membangun fasilitas nuklir bawah tanah itu terkait dengan ancaman serangan militer, dan Fordow akan berfungsi sebagai kontingensi untuk pabrik Natanz.
Target Potensial dan Tantangan Penghancuran
Fordow menjadi target utama Israel. Laporan IAEA terbaru menunjukkan bahwa Iran terus meningkatkan produksi uranium di fasilitas tersebut hingga level 60%. Namun, menghancurkan fasilitas yang terkubur dalam dari udara terbukti sangat sulit.
Untuk meratakan Fordow, dibutuhkan bom atau senjata khusus. Bahkan bom penetrator besar seperti GBU-57 pun tidak mampu mencapai kedalaman yang dibutuhkan. Hanya Amerika Serikat yang memiliki GBU-57, dan bom tersebut hanya dapat diangkut oleh pesawat khusus B-2. Para ahli berpendapat bahwa beberapa bom diperlukan untuk menghancurkan Fordow secara total.
David Albright, kepala Institute for Science and International Security (ISIS), menyarankan bahwa cara untuk melumpuhkan Fordow adalah dengan menghancurkan pintu masuk terowongan dan sistem ventilasi udara. Dengan menghancurkan terowongan dan pasokan listrik, fasilitas tersebut akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk beroperasi kembali.
Ringkasan Poin-Poin Penting:
- Fasilitas nuklir Fordow terletak 90 meter di bawah tanah.
- Pembangunannya dimulai pada tahun 2004.
- Hal ini menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai program nuklir Iran.
- Menghancurkannya akan membutuhkan senjata khusus dan beberapa serangan.