Eskalasi Konflik Iran-Israel: KBRI Teheran Tingkatkan Status Siaga, Pemerintah Siapkan Opsi Evakuasi WNI
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengambil langkah antisipatif menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran telah meningkatkan status kesiagaan menjadi Siaga I, sebagai respons terhadap eskalasi konflik yang semakin mengkhawatirkan.
Keputusan ini diumumkan setelah mempertimbangkan perkembangan situasi terkini, di mana serangan yang dilancarkan tidak hanya menyasar target militer, namun juga infrastruktur sipil. Langkah peningkatan status siaga ini diambil sebagai prioritas utama untuk melindungi keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran.
Saat ini, tercatat sebanyak 386 WNI tinggal di Iran, sebagian besar berlokasi di kota Qom yang merupakan pusat pendidikan dan keagamaan. Mayoritas WNI di Qom adalah pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.
Sebagai tindak lanjut dari peningkatan status siaga, Kementerian Luar Negeri telah menginstruksikan KBRI Teheran untuk mempersiapkan rencana kontingensi evakuasi. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan negara-negara tetangga Iran guna memastikan kelancaran proses evakuasi jika diperlukan. Pemerintah Indonesia berupaya menjalin komunikasi dan kerjasama untuk memfasilitasi perlintasan WNI melalui perbatasan negara tetangga, di tengah situasi yang mungkin sulit dan tidak terduga.
Selain di Iran, pemerintah juga memantau dengan seksama kondisi WNI yang berada di Israel. Terdapat sekitar 194 WNI di Israel yang sebagian besar adalah peserta program magang pendidikan di wilayah selatan. Pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan dan memastikan keselamatan seluruh WNI di tengah konflik yang berkecamuk.
Konflik antara Iran dan Israel telah meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir, menimbulkan kekhawatiran global akan potensi destabilisasi kawasan Timur Tengah. Eskalasi ini dipicu oleh serangkaian serangan yang saling berbalas antara kedua negara, yang semakin memperburuk situasi yang sudah tegang. Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian, menyerukan kepada semua pihak terkait untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.