Tips Aman Pengajuan KPR: Perhatikan Jumlah Tabungan yang Ideal
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi solusi populer bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian dengan sistem pembayaran fleksibel. Sistem cicilan yang ditawarkan KPR memungkinkan banyak orang untuk mewujudkan impian memiliki rumah, namun sebelum mengajukan KPR, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah ketersediaan tabungan yang memadai.
Pengajuan KPR melalui bank merupakan cara yang paling umum dan aman. Bank akan memberikan pinjaman kepada debitur, yang kemudian wajib mengembalikan pinjaman tersebut secara berkala beserta bunga yang telah disepakati. Proses ini terkesan sederhana, namun di balik kemudahannya, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur. Salah satu syarat krusial adalah memiliki tabungan dengan jumlah yang cukup.
Menurut Arianto Muditomo, seorang praktisi sistem pembayaran dan perbankan, idealnya calon debitur memiliki tabungan setidaknya setara dengan 3 hingga 6 bulan gaji. Tabungan ini berfungsi sebagai dana darurat yang hanya digunakan untuk keperluan mendesak. Selain dana darurat, calon debitur juga perlu memiliki tabungan khusus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan KPR.
"Mempersiapkan dana darurat dan tabungan pokok sangat penting sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Tujuannya adalah untuk menjaga kestabilan keuangan jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Setelah dana darurat aman (minimal mencukupi 3-6 bulan pengeluaran), barulah kita bisa fokus menabung untuk uang muka (DP) rumah," jelas Arianto.
Arianto menekankan bahwa membeli rumah tanpa memiliki tabungan darurat sangat berisiko secara finansial. Tabungan juga menjadi salah satu faktor penting yang akan dinilai oleh bank untuk mengukur kemampuan membayar calon debitur.
"Bank ingin memastikan bahwa calon debitur memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan dan memiliki cadangan kas. Hal ini akan menjadi sinyal positif dalam proses analisis kredit," imbuhnya.
Ketiadaan tabungan atau rekening tabungan yang tidak aktif dapat menjadi penghalang bagi bank untuk menyetujui pengajuan KPR. Hal ini juga perlu menjadi perhatian khusus bagi para pekerja dengan gaji setara Upah Minimum Regional (UMR).
"Bank akan melihatnya sebagai potensi gagal bayar, karena tidak ada bukti bahwa debitur memiliki dana cadangan atau kemampuan untuk menyisihkan uang untuk kebutuhan non-konsumtif. Oleh karena itu, memiliki tabungan aktif dan rutin menabung, meskipun dengan jumlah kecil, merupakan poin penting dalam meningkatkan creditworthiness di mata bank," pungkasnya.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum mengajukan KPR:
- Hitung Kemampuan Finansial: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan Anda. Pertimbangkan pendapatan bulanan, pengeluaran rutin, dan potensi pengeluaran tak terduga.
- Siapkan Dana Darurat: Idealnya, dana darurat mencukupi 3-6 bulan pengeluaran rutin. Dana ini akan menjadi bantalan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit.
- Tabungan untuk Uang Muka (DP): Semakin besar DP yang Anda bayarkan, semakin kecil cicilan bulanan Anda. Usahakan untuk menabung sebanyak mungkin untuk DP rumah.
- Perhatikan Riwayat Kredit: Pastikan Anda memiliki riwayat kredit yang baik. Pembayaran kartu kredit atau pinjaman yang lancar akan meningkatkan peluang Anda untuk disetujui KPR.
- Pilih Bank yang Tepat: Lakukan riset dan bandingkan berbagai penawaran KPR dari beberapa bank. Perhatikan suku bunga, biaya administrasi, dan jangka waktu pinjaman.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan KPR yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.