Eskalasi Konflik: Israel Klaim Serang Pusat Intelijen Iran di Teheran
markdown Serangan udara yang diklaim dilakukan oleh Israel menghantam Teheran, ibu kota Iran, pada Rabu (18/6/2025), menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara. Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan dan berhasil menghancurkan pusat komando utama yang digunakan oleh badan keamanan internal Iran.
Menurut laporan yang belum diverifikasi secara independen, serangkaian ledakan mengguncang Teheran sekitar pukul 15:30 waktu setempat. Saksi mata melaporkan melihat gumpalan asap tebal membubung di atas kota, terutama di wilayah timur dan utara. Akibat ledakan tersebut, sejumlah ruas jalan utama, termasuk Jalan Valiasr, ditutup sebagian, menyebabkan gangguan lalu lintas yang signifikan.
Pernyataan resmi dari militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan operasi militer di Teheran. Mereka mengklaim bahwa target yang diserang adalah aset militer milik pemerintah Iran. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, secara khusus menyatakan bahwa serangan itu menargetkan "markas besar keamanan internal rezim Iran" dan menggambarkan badan tersebut sebagai instrumen utama penindasan.
Klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen. Pemerintah Iran belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut, dan media pemerintah hanya melaporkan adanya ledakan tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyebab atau targetnya. Namun, penyerangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang telah terlibat dalam serangkaian serangan dan serangan balik selama beberapa bulan terakhir.
Serangan yang diklaim ini menunjukkan perubahan yang berpotensi berbahaya dalam dinamika konflik. Sebelumnya, serangan umumnya terbatas pada target di luar wilayah masing-masing negara, atau dilakukan melalui proksi. Menyerang langsung infrastruktur di Teheran menandai eskalasi yang signifikan dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas dan terbuka.
Implikasi dari serangan ini masih belum jelas. Namun, kemungkinan akan memperburuk ketegangan dan meningkatkan kemungkinan pembalasan dari Iran. Komunitas internasional telah mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan meredakan situasi, tetapi prospek perdamaian tampak semakin jauh di tengah berlanjutnya eskalasi ini.
Sejumlah faktor berkontribusi pada ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran. Ini termasuk:
- Dukungan Iran untuk kelompok militan di wilayah tersebut, seperti Hizbullah di Libanon dan Hamas di Gaza.
- Program nuklir Iran, yang menurut Israel merupakan ancaman eksistensial.
- Persaingan untuk mendapatkan pengaruh regional antara kedua negara.
Konflik antara Israel dan Iran adalah masalah yang kompleks dan multifaset tanpa solusi yang mudah. Namun, eskalasi baru-baru ini menyoroti perlunya upaya diplomatik untuk mencegah konflik yang lebih luas dan dahsyat.