Israel Bertahap Pulihkan Aktivitas Ekonomi di Tengah Konflik dengan Iran

Gelombang konflik antara Israel dan Iran memasuki babak baru. Pemerintah Israel mengumumkan pelonggaran pembatasan aktivitas domestik bagi warganya, sebuah langkah yang dipandang sebagai sinyal ketahanan di tengah konfrontasi yang sedang berlangsung.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa pembukaan kembali ekonomi Israel merupakan pesan kuat kepada musuh-musuhnya, khususnya Iran. Kebijakan ini mulai berlaku secara bertahap, dengan mempertimbangkan faktor keamanan yang ketat.

"Keputusan untuk secara bertahap membuka kembali perekonomian dan berbagai wilayah merupakan pesan kemenangan atas musuh Iran," ujar Gallant dalam pernyataan resminya.

Militer Israel telah mengumumkan perubahan pedoman keamanan domestik yang mulai berlaku pada hari Rabu pukul 18:00 waktu setempat dan akan berlangsung hingga Jumat pukul 20:00 waktu setempat. Perubahan ini mencakup relaksasi pembatasan di sebagian besar wilayah negara, di mana status aktivitas akan diubah dari 'penting' menjadi 'terbatas'.

Implikasi dari perubahan ini adalah:

  • Bisnis diizinkan untuk beroperasi kembali, asalkan mereka memiliki fasilitas perlindungan yang mudah diakses oleh karyawan.
  • Sekolah dan pantai tetap ditutup untuk umum.
  • Pertemuan massal masih dilarang untuk mencegah potensi risiko keamanan.

Konflik antara Israel dan Iran mencapai puncaknya pada Jumat (13/6) ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran. Serangan ini memicu respons dari Iran berupa serangan balasan dengan rudal dan pesawat tak berawak.

Menurut laporan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, setidaknya 24 warga Israel tewas dan ratusan lainnya terluka sejak dimulainya eskalasi pada Jumat (13/6). Sementara itu, Iran mengklaim bahwa serangan Israel telah menyebabkan sedikitnya 224 kematian, termasuk di antaranya komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Pelonggaran pembatasan ini menunjukkan upaya Israel untuk menyeimbangkan antara kebutuhan keamanan dan pemulihan ekonomi di tengah situasi konflik yang kompleks. Langkah ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menjaga moral dan stabilitas sosial di dalam negeri.