Pelayanan Puskesmas Kwanyar Dikritik: Petugas Diduga Tinggalkan Loket Obat Demi Kopi, Pasien Terlantar
Sebuah insiden di Puskesmas Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur, memicu sorotan tajam terhadap kualitas pelayanan publik. Video yang viral di media sosial memperlihatkan loket ruang obat yang kosong, tanpa kehadiran petugas. Akibatnya, sejumlah keluarga pasien terpaksa menunggu dalam ketidakpastian, menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan tentang profesionalisme petugas kesehatan.
Menurut informasi yang beredar, petugas yang seharusnya bertugas di loket obat pada malam itu, diduga meninggalkan posnya untuk pergi ke warung kopi (warkop). Perekam video tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah menunggu selama dua jam tanpa ada tanda-tanda kehadiran petugas. Kondisi ini tentu saja menyulitkan pasien dan keluarga yang membutuhkan obat, serta menciptakan citra negatif terhadap pelayanan puskesmas.
Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, mengakui kebenaran kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden itu terjadi pada Senin dini hari, sekitar pukul 00.00. Setelah menerima laporan berupa video pada pukul 03.25 pagi, Rudi Hartono segera berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Dari hasil penelusuran internal, diketahui bahwa petugas ruang obat yang bertugas saat itu memang meninggalkan loket. Alasan yang dikemukakan adalah petugas tersebut merasa mengantuk dan memutuskan untuk pergi ke mushola, kemudian dilanjutkan dengan membeli kopi di warung.
Rudi Hartono menduga bahwa petugas tersebut tidak menyadari adanya keluarga pasien yang menunggu untuk menebus obat. Ia menambahkan bahwa biasanya, petugas akan memberitahu atau meminta izin terlebih dahulu sebelum meninggalkan loket. Namun, dalam kasus ini, hal tersebut tidak dilakukan, mungkin karena petugas mengira tidak akan ada kunjungan pasien pada jam tersebut.
Menyikapi kejadian ini, Kepala Puskesmas Kwanyar telah mengumpulkan seluruh staf, terutama yang bertugas di ruang obat, untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Rudi Hartono berjanji akan melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pelayanan di puskesmas yang dipimpinnya. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali di masa mendatang, serta berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional kepada masyarakat.
Adapun beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Evaluasi menyeluruh: Puskesmas Kwanyar perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan, khususnya di ruang obat.
- Peningkatan pengawasan: Perlu adanya peningkatan pengawasan terhadap kinerja petugas, terutama pada jam-jam rawan.
- Komunikasi yang efektif: Petugas harus selalu berkomunikasi dengan baik dengan pasien dan keluarga, serta memberikan informasi yang jelas dan akurat.
- Pelatihan dan pengembangan: Puskesmas perlu memberikan pelatihan dan pengembangan kepada seluruh staf, untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme.
Dengan langkah-langkah perbaikan yang tepat, diharapkan Puskesmas Kwanyar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.