Ancaman Bom Gegerkan Penerbangan Haji: Jemaah Depok Alami Pendaratan Darurat di Medan

Ratusan jemaah haji asal Depok mengalami pengalaman menegangkan saat penerbangan mereka dari Jeddah menuju Jakarta terpaksa melakukan pendaratan darurat di Medan. Kejadian ini dipicu oleh ancaman bom yang diterima oleh pihak berwenang, menciptakan kebingungan dan kekhawatiran di kalangan penumpang.

Insiden bermula ketika pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5276 mendarat di Bandara Kualanamu pada hari Selasa (17/6). Seorang jemaah haji bernama Hans (54) mengungkapkan bahwa para penumpang merasa heran dan terkejut saat tiba-tiba diminta turun dari pesawat. Keheranan mereka bertambah ketika melihat sejumlah mobil pemadam kebakaran mendekati pesawat.

"Kami bertanya-tanya mengapa kami diturunkan di sini. Awalnya kami tidak tahu apa-apa. Kemudian datang mobil gegana. Sejak saat itu kami mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres," ujar Hans.

Ketidakjelasan situasi diperparah dengan tidak adanya pengumuman resmi mengenai alasan pendaratan darurat. Informasi mengenai ancaman bom baru tersebar melalui kabar yang beredar di kalangan jemaah dan pemberitaan media. Meskipun demikian, Hans mengatakan bahwa para jemaah tidak panik, melainkan lebih merasa heran dan bersyukur karena telah selamat turun dari pesawat.

"Kami lebih merasa heran. Antara heran dan takut, tapi Alhamdulillah tidak terlalu takut karena kami sudah berhasil turun," katanya.

Ancaman bom tersebut diterima oleh PT Angkasa Pura melalui surat elektronik (email). Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa pesan ancaman tersebut dikirimkan ke email Kementerian Perhubungan. Pihak berwenang menduga pengirim pesan tersebut berada di India.

Sementara itu, di Depok, keluarga para jemaah haji dengan cemas menunggu kedatangan mereka. Suasana haru dan bahagia menyelimuti Balai Kota Depok saat bus yang membawa para jemaah tiba. Keluarga yang telah lama menanti langsung menghambur menyambut kedatangan orang-orang terkasih.

Kepala Kemenag Depok, Enjat Mujiat, memastikan bahwa seluruh jemaah haji dalam kondisi sehat walafiat. Total terdapat 442 jemaah haji asal Depok, terdiri dari 207 laki-laki dan 235 perempuan, termasuk petugas kloter.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait ancaman bom tersebut. Koordinasi dengan pihak Saudi Arabia juga terus dilakukan karena objek yang diancam adalah aset Saudi, yaitu pesawat Saudia Airlines SV-5726.

"Kami melihat apakah ada ancaman potensial dari dalam negeri atau dari luar negeri. Kami juga berkoordinasi dengan otoritas Saudi," jelas Mayndra.

Pihak kepolisian masih terus menyelidiki asal-usul ancaman bom tersebut dan berupaya untuk mereduksi potensi ancaman. Mayndra memastikan bahwa situasi saat ini masih aman dan belum ditemukan adanya indikasi ancaman dari dalam negeri.

"Dari hasil pengembangan, belum ditemukan adanya ancaman dalam negeri. Kami juga masih berkoordinasi dengan antar negara," pungkasnya.