Akses Utama Flores Timur Kembali Dibuka dengan Peringatan Erupsi Lewotobi
Akses transportasi utama yang menghubungkan Larantuka dan Maumere telah kembali dibuka setelah sempat ditutup akibat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Pembukaan jalur ini, yang membentang sepanjang tujuh kilometer dari Desa Boru hingga Nobo, dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi terkini gunung tersebut.
Kepolisian Resor Flores Timur melalui Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia, Iptu Anwar Sanusi, mengonfirmasi pembukaan kembali jalur trans Larantuka-Maumere. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para pengguna jalan, mengingat status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level IV atau Awas.
"Masyarakat diperbolehkan melintas, tetapi dengan catatan tetap waspada," ujar Iptu Anwar Sanusi. Ia menambahkan bahwa aparat keamanan terus memantau situasi di wilayah perbatasan Maumere dan Larantuka. Jika terjadi erupsi, pengendara akan diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif melalui pantai utara.
Rekomendasi Keamanan:
- Pengendara diimbau untuk tidak memaksakan diri melintas jika terjadi erupsi.
- Selalu waspada terhadap potensi perubahan aktivitas vulkanik.
- Ikuti arahan dari petugas keamanan di lapangan.
Berdasarkan data dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, pada hari Rabu, 18 Juni 2025, antara pukul 12.00 hingga 18.00 WITA, gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal teramati setinggi 200-500 meter di atas puncak kawah. Selain itu, terekam aktivitas kegempaan yang meliputi tiga kali gempa letusan, dua kali guguran, sebelas kali tremor non-harmonik, dua kali low frekuensi, satu kali vulkanik dalam, dan satu kali tektonik jauh. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pihak berwenang dan menghindari aktivitas di sekitar kawasan rawan bencana.