Erupsi Gunung Lewotobi: Dampak Meluas, Penerbangan Terdampak, dan Jemaah Haji Terdampak
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami serangkaian erupsi eksplosif yang signifikan. Erupsi yang terjadi pada hari Selasa (17/6/2025) mencapai puncaknya pada pukul 17.35 WITA, dengan kolom abu vulkanik dilaporkan mencapai ketinggian 10 kilometer di atas puncak gunung. Status gunung saat ini berada pada level Awas (Level IV), mengharuskan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ribuan warga mengungsi akibat erupsi gunung berapi ini.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak hanya berdampak pada wilayah sekitar gunung, tetapi juga menyebabkan gangguan yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk transportasi udara. Hujan kerikil yang dimuntahkan gunung berapi ini mencapai permukiman warga, bahkan mengganggu akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Hujan abu vulkanik juga menyebabkan kondisi gelap gulita di beberapa desa di lereng gunung, seperti Desa Pululera dan Nurabelen. Alat pemantauan seismik menunjukkan aktivitas gempa yang mencerminkan dinamika magma di bawah permukaan, termasuk gempa hembusan, tremor nonharmonik, gempa vulkanik dalam, dan gempa tektonik jauh.
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi:
- Hujan Kerikil: Material vulkanik seperti kerikil, pasir, dan abu dimuntahkan ke wilayah permukiman warga di sekitar gunung.
- Hujan Abu: Abu vulkanik menyebabkan gangguan pernapasan dan menghalangi jarak pandang.
- Gangguan Gempa: Aktivitas vulkanik menyebabkan serangkaian gempa, termasuk gempa hembusan, tremor nonharmonik, gempa vulkanik dalam, dan gempa tektonik jauh.
- Gangguan Penerbangan: Erupsi menyebabkan pembatalan dan pengalihan rute penerbangan domestik dan internasional. Rute penerbangan yang dibatalkan dan dialihkan antara lain rute Singapura, Melbourne, Brisbane, Adelaide, Sydney, Pudong, Auckland, dan Delhi untuk internasional; serta Labuan Bajo dan Semarang pada rute domestik.
- Pengungsian Warga: Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya erupsi.
Sebagai dampak dari erupsi ini, beberapa rute penerbangan mengalami pembatalan dan pengalihan. Salah satunya adalah penerbangan yang membawa jemaah haji kloter 06 Debarkasi Lombok (JED-LOP) yang seharusnya mendarat di Bandar Udara Internasional Lombok, dialihkan ke Bandara Internasional Hasanuddin di Makassar.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan demi keselamatan bersama. Masyarakat yang terdampak hujan abu diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan. Aktivitas warga juga dibatasi pada radius 7 km dari puncak kawah dan radius sektoral hingga 8 km ke arah barat daya dan timur laut.