Iran Tuduh WhatsApp dan Instagram Sebagai Alat Mata-Mata Israel, Perintahkan Penghapusan Aplikasi
Pemerintah Iran melalui badan radio dan televisi nasionalnya, telah mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh warga negara terkait penggunaan platform media sosial populer, WhatsApp dan Instagram. Peringatan ini disertai dengan instruksi penghapusan aplikasi tersebut dari perangkat seluler. Langkah ini diambil dengan alasan keamanan nasional, di mana pemerintah Iran menuduh kedua platform tersebut berfungsi sebagai alat mata-mata yang digunakan oleh Israel untuk mengumpulkan informasi pribadi dan data lokasi pengguna.
Dalam pernyataan resminya, otoritas Iran mengklaim bahwa WhatsApp dan Instagram secara diam-diam mengirimkan data sensitif pengguna kepada pihak Israel. Data ini kemudian dianalisis dan digunakan untuk tujuan yang merugikan kepentingan nasional Iran. Pemerintah Iran bahkan melabeli kedua aplikasi ini sebagai spyware yang dioperasikan oleh musuh-musuh negara. Tuduhan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang ditandai dengan serangkaian serangan siber dan operasi rahasia yang saling menargetkan.
Sebuah laporan yang disiarkan oleh Channel 2, sebuah stasiun televisi yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, semakin memperkuat tuduhan tersebut. Laporan itu menyatakan bahwa WhatsApp dan Instagram secara signifikan memfasilitasi akses Israel ke data pribadi warga Iran. Atas dasar inilah pemerintah secara tegas menginstruksikan masyarakat untuk segera menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka, atau setidaknya berhenti menggunakannya untuk sementara waktu.
Selain itu, Komando Keamanan Elektronik Iran juga mengumumkan aturan baru yang melarang pejabat pemerintah dan personel keamanan untuk menggunakan segala bentuk alat komunikasi digital asing. Langkah ini semakin memperketat kontrol informasi dan membatasi akses ke platform yang dianggap berpotensi membahayakan keamanan nasional. Perkembangan ini semakin memperjelas kekhawatiran Iran terhadap ancaman spionase dan upaya sabotase yang dilakukan oleh pihak asing, khususnya Israel.
Ketegangan antara Iran dan Israel sendiri semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025, yang menargetkan fasilitas nuklir dan tokoh militer senior, memicu eskalasi yang signifikan. Serangan tersebut mengakibatkan tewasnya sejumlah pejabat tinggi Iran, termasuk Kepala Staf Umum dan Panglima Tertinggi Garda Revolusi, serta beberapa ilmuwan nuklir. Selain itu, puluhan warga sipil juga dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut.
Sebagai balasan atas serangan tersebut, Iran melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel, yang menyebabkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Eskalasi ini semakin memperburuk hubungan kedua negara dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Sementara itu, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, turut memberikan komentar terkait situasi ini. Trump mengklaim mengetahui keberadaan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, dan memperingatkan bahwa kesabaran AS terhadap Iran semakin menipis. Pernyataan Trump ini semakin memperkeruh suasana dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Berikut adalah rangkuman poin-poin penting dari berita ini:
- Iran menuduh WhatsApp dan Instagram sebagai alat mata-mata Israel.
- Pemerintah Iran memerintahkan warga untuk menghapus aplikasi tersebut.
- Pejabat pemerintah dan personel keamanan dilarang menggunakan alat komunikasi digital asing.
- Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat akibat serangan dan balasan serangan.
- Amerika Serikat turut memberikan komentar dan memperingatkan Iran.
Situasi ini menunjukkan betapa kompleks dan berbahayanya dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah. Eskalasi antara Iran dan Israel dapat memicu konflik yang lebih luas dan memiliki konsekuensi yang signifikan bagi stabilitas kawasan dan dunia.