Laporan Intelijen AS Ungkap Potensi Iran Tebar Ranjau di Selat Hormuz Jika AS Terlibat dalam Konflik Israel

Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah: Iran Ancam Tebar Ranjau di Selat Hormuz

Ketegangan di Timur Tengah meningkat seiring dengan laporan intelijen Amerika Serikat yang mengungkapkan potensi tindakan balasan Iran jika AS terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Iran dapat menempatkan ranjau laut di Selat Hormuz, jalur perairan strategis yang vital bagi lalu lintas energi global. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menjebak kapal-kapal perang AS di Teluk Persia, yang berpotensi memicu konfrontasi militer langsung antara kedua negara.

Ancaman ini muncul di tengah spekulasi bahwa pemerintahan AS mungkin mempertimbangkan tindakan militer untuk mendukung Israel, sekutu dekatnya. Namun, para pejabat AS memperingatkan bahwa intervensi semacam itu dapat memiliki konsekuensi yang luas dan destabilisasi, tidak hanya bagi kawasan Timur Tengah tetapi juga bagi keamanan global. Laporan intelijen tersebut juga menyebutkan bahwa Iran telah mempersiapkan rudal balistik dan persenjataan lainnya untuk menyerang pangkalan-pangkalan AS di seluruh wilayah tersebut jika Washington mendukung serangan Israel, khususnya terhadap fasilitas nuklir bawah tanah Fordo. Senjata-senjata rudal Iran dilaporkan sudah dalam posisi siap tembak, menargetkan pasukan AS yang ditempatkan di Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Menanggapi potensi ancaman tersebut, militer AS telah meningkatkan kesiagaan dan menempatkan lebih dari 40.000 tentara di kawasan itu, termasuk di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Arab Saudi. Langkah-langkah defensif ini bertujuan untuk melindungi pasukan AS dan mencegah potensi serangan dari Iran atau kelompok-kelompok proksinya.

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB, Ali Bahreini, menyampaikan pesan tegas kepada Washington, memperingatkan bahwa Iran akan merespons dengan tegas setiap keterlibatan langsung AS dalam konflik dengan Israel. Bahreini juga mengecam AS sebagai "kaki tangan" dalam tindakan Israel dan menegaskan bahwa Iran akan menghentikan agresi dari pihak mana pun, baik Israel maupun Amerika Serikat.