Kebakaran di Palmerah: Kerugian Warga Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Kebakaran yang melanda Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, meninggalkan duka mendalam bagi warganya. Salah seorang korban, Muhammad Nur (51), menaksir kerugian yang dialaminya mencapai Rp 200 juta akibat lantai dua rumahnya hangus terbakar. Nur mengungkapkan keprihatinannya terkait biaya renovasi yang tidak sedikit.

"Biaya renovasinya besar, mungkin sekitar Rp 200 juta," ujarnya.

Saat kejadian, Nur tidak sempat menyelamatkan seluruh harta bendanya. Barang-barang berharga, pakaian, dan seragam sekolah anaknya yang baru masuk SMK ludes dilalap api. Ia hanya berhasil menyelamatkan ijazah dan berkas-berkas penting lainnya. Namun, ijazah anak pertamanya yang berusia 24 tahun ikut terbakar dan kini hanya tersisa dalam bentuk file PDF.

Rumah Nur yang berdekatan dengan titik awal korsleting listrik mengalami kerusakan parah di bagian lantai dua. Untuk sementara waktu, ia terpaksa menyewa kamar kos di sekitar lokasi dengan biaya Rp 1 juta per bulan. Nur berharap adanya bantuan material dari pemerintah untuk meringankan beban renovasi rumah yang telah ditempatinya sejak tahun 2001.

Korban lainnya, Lia (52), juga menceritakan pengalaman pahitnya saat kebakaran terjadi. Ia hanya sempat menyelamatkan ketiga anaknya dan ijazah sekolah.

"Saya hanya bisa membawa anak-anak dan ijazah mereka. Handphone anak saya juga ikut saya bawa," tutur Lia.

Saat ini, Lia dan keluarganya mengungsi di Masjid At Tawwabun. Bantuan berupa makanan, pakaian, perlengkapan anak, dan selimut telah diterima oleh para pengungsi hingga Rabu siang (18/6/2025).

Para korban kebakaran sangat membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk memulihkan kondisi mereka pasca-bencana. Bantuan материальные maupun moril sangat berarti bagi mereka untuk dapat kembali bangkit dan menata kehidupan yang lebih baik.